Tokyo, CNN Indonesia -- Jepang berencana mencabut perintah evakuasi bagi sebagian besar warga yang dipaksa meninggalkan rumah mereka karena bencana nuklir Fukushima, dalam waktu dua tahun.
Pemerintah Jepang mengatakan langkah ini diambil untuk mengurangi pembayaran kompensasi dan mempercepat pembangunan kembali.
Akan tetapi, pemerintah juga mengatakan akan menunda pemindahan batangan bahan bakar uranium bekas yang berbahaya dari pembangkit listrik nuklir Fukushima yang rusak akibat tsunami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan satu kegagalan Tokyo Electric Power Co, Tepco, untuk mengatasi bencana nuklir terburuk di dunia setelah Chernobyl pada 1986.
Ribuan warga Fukushima menetap di perumahan sementara empat tahun setelah gempa bumi besar dan tsunami menyebabkan ledakan, kebocoran radioaktif di pusat pembangkit listrik Fukushima Daiichi milik Tepco.
Sebagian dari pembangkit listrik ini telah dioperasikan kembali tetapi banyak warga yang ragu untuk pulang karena fasilitas tidak lengkap dan mereka tidak percaya pada klaim pemerintah bahwa wilayah mereka kini sudah aman.
Sementara sebagian lagi memutuskan untuk tidak kembali ke rumah mereka itu.
“Saya berasal dari Futaba dan saya kembali dari Tokyo untuk mendirikan satu industri” sebelum Fukushima, kata Takahisa Ogawa, seorang pengusaha peternakan lebah sebelum bencana nuklir itu.
“Semuanya menadi sia-sia arena bencana nuklir itu,” katanya dalam persidangan untuk mendapatkan ganti rugi.
Kota Futaba terletak dekat pembangkit listrik itu dan tidak termasuk dalam daftar daerah yang boleh kembali dihuni warga.
Pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe, dan perusahaan pembangkit listrik yang diselamatkan oleh pemerintah pada 2012, menjalankan aksi pembersihan yang tidak pernah terjadi sebelumnya untuk membersihkan radiasi tingkat rendah di kota-kota di dekat pembangkit itu. Namun, sejumlah wilayah akan dinyatakan tertutup selama beberapa dekade.
Pemerintah Jepang pada Jumat (12/6) menyetujui satu “peta jalan” yang telah direvisi untuk menonaktifkan pembangkit listrik Fukushima Daiichi. Perbaikan itu menyebabkan penundaan langkah pembersihan bahan nuklir bekas dalam kolam pendingin di tiga reaktor hingga tiga tahun.
Ini merupakan revisi kedua setelah diperbaiki pada 2013. Pemerintah tidak mengubah tujuan keseluruhan yaitu menonaktifkannya dalam waktu 30-40 tahun.
Tepco berhasil memindahkan 400 ton nuklir bekas yang berada di lantai atas gedung reaktor keempat dalam operasi selama satu tahun.
Tetapi dua dari gedung-gedung yang ada memiliki lebih banyak genangan nuklir bekas yang membuat tugas pembersihannya semakin sulit. Batangan nuklir ini harus direndam di air agar tidak terlalu panas dan menyebabkan radiasi.
(yns)