Aung San Suu Kyi Bertemu Xi Jinping di Beijing

Eky Wahyudi/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 19:24 WIB
Aung San Suu Kyi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, di tengah hubungan Myanmar-China yang memburuk.
Aung San Suu Kyi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, di tengah hubungan Myanmar-China yang memburuk. (China Daily via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bertemu dengan oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi di Beijing, Presiden China Xi Jinping mengatakan ia berharap akan terus melanggengkan hubungan positif antara kedua negara, tak peduli gejolak politik dalam negeri Myanmar.

Akhir-akhir ini, China tampak menunjukkan minat untuk berhubungan dengan Suu Kyi, yang partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), akan ikut serta dalam pemilihan umum pertama di Myanmar dalam 25 tahun.

Meski begitu, tidak disebutkan apakah Suu Kyi mengangkat isu soal pemenang Penghargaan Nobel Perdamaian Liu Xiaobo, yang dipenjara selama 11 tahun pada 2009 karena mendesak diakhirinya kekuasaan satu partai di China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, aktivis telah mendesak Suu Kyi untuk mengangkat kasus Liu, yang jika betul dilakukan, akan membuat malu pemimpin China.

Suu Kyi, yang juga pemenang Nobel Perdamaian, tidak akan bisa ikut serta dalam pemilihan presiden karena terjegal konstitusi Myanmar. Namun ia tetap akan memiliki pengaruh besar jika NLD bisa meraup banyak suara.

Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa Xi jarang melakukan pertemuan dengan pihak oposisi di suatu negara. Namun saat bertemu Suu Kyi, Xi mengatakan ia berharap NLD akan terus memainkan peran konstruktif di Myanmar.

“(Saya) berharap dan percaya posisi Myanmar dalam hubungan Sino-Myanmar akan konsisten dan bagaimanapun situasi domestik berubah, (Myanmar) akan aktif mengembangkan hubungan,” kata Xi pada Kamis (11/6).

"Saya berharap kunjungan ini akan membantu memperdalam pemahaman Anda tentang China dan Partai Komunis yang akan berkontribusi pada pemahaman dan kepercayaan bersama kita,” ujar Xi.

Pemerintah semi-sipil Myanmar mulai berkekuasa pada 2011 setelah 49 tahun negara itu dikuasai oleh junta militer.

Hubungan Myanmar dan China sempat memburuk tahun ini akibat pertemputan antara etnis China dan pemerintah Myanmar di wilayah perbatasan, yang berakibat tewasnya lima warga Yunnan pada Maret lalu.

Suu Kyi mengatakan partainya menghargai persahabatan dengan Partai Komunis China dan mengagumi prestasi mereka. Myanmar dan China adalah tetangga, dan "tetangga tidak dapat dipilih", kata Suu Kyi.

Suu Kyi dijadwalkan meninggalkan China pada Minggu. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER