Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Kenya mengklaim telah membunuh seorang komandan kelompok militan al-Shabaab asal Somalia dalam pertempuran selama akhir pekan. Dalam pertemuran itu, seorang warga Inggris yang bergabung dengan al-Shabaab juga diperkirakan tewas.
Berdasarkan keterangan petugas, sebanyak sebelas militan Somalia dan dua prajurit Kenya tewas saat pejuang al-shabaab menyerang markas militer di wilayah pesisir Kenya, Lamu County pada Minggu (14/6).
Juru bicara al-Shabaab, Abdiasis Abu Musab, mengatakan 20 tentara Kenya tewas dan "beberapa pejuang kami mati syahid" dalam dua serangan di Lamu, meski tidak menjelaskan secara rinci mengenai jumlah pejuang atau penyerangan kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut juru bicara pasukan pertahanan Kenya, Kolonel David Obonyo, diantara pasukan al-Shabaab yang tewas terdapat Luqman Osman Issa yang dikenal juga sebagai Shirwa yang memimpin serangan di daerah Mpeketoni Kenya tahun lalu di mana 65 orang tewas.
"Ini adalah kemenangan besar bagi kami dan juga kemunduran besar bagi al-Shabaab karena sekarang tidak ada komandan utama di wilayah Lamu," katanya kepada Reuters, menambahkan bahwa jasad Shirwa dikubur di Mpeketoni.
Dia juga mengatakan pertempuran tersebut juga menyebabkan Thomas Evans yang juga dikenal Abdul Hakim, tewas. Evans merupakan seorang warga Inggris berumur sekitar 20 tahun yang berpindah agama menjadi Islam pada usia 19 dan diketahui bergabung dengan al-Shabaab.
"Tapi kita tidak bisa memastikan terkadang penampilan dapat menipu. Penyelidikan forensik sedang dilakukan termasuk tes DNA," katanya.
Obonyo mengatakan seorang pria lain berpenampilan Kaukasoid atau asli arab berada diantara mereka yang tewas, sementara pejuang lain yang tewas tampaknya berasal dari wilayah tersebut.
Pemerintah Inggris tidak dapat mengonfirmasi mengenai tewasnya Evans. "Kami mengetahui mengenai laporan tewasnya seorang berkewarganegaraan Inggris di Kenya. Kami tidak bisa konfirmasinya pada saat ini," kata juru bicara pemerintah Inggris.
Al-Shabaab yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung Barat dan memaksakan diberlakukanya hukum Islam.
Al-Shabaab, kelompok militan afiliasi al-Qaidah yang kerap beroperasi di Somalia ini bersumpah akan terus mengobarkan perang dan memenuhi jalanan Kenya dengan darah.
Kelompok militan ini sering menargetkan Kenya dalam beberapa tahun terakhir, sebagai balasan atas partisipasi Kenya dalam pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia.
Pada April, militan al-Shabaab menyerang sebuah universitas di Garissa, kota disebelah utara Kenya, menewaskan hampir 150 siswa. Pada September 2013 militan menewaskan sedikitnya 67 orang dalam serangan di pusat perbelanjaan Westgate Nairobi.
(ama/ama)