Penembakan di Gereja AS Tewaskan Beberapa Jemaah

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2015 11:51 WIB
Penembakan terjadi di sebuah gereja khusus jemaah kulit hitam di Charleston pada Rabu malam. Beberapa orang dilaporkan tewas, pelaku masih dalam buruan polisi.
Penembakan terjadi di sebuah gereja khusus jemaah kulit hitam di Charleston pada Rabu malam. Beberapa orang dilaporkan tewas, pelaku masih dalam buruan polisi. (Ilustrasi/Thinkstock)
Charleston, CNN Indonesia -- Penembakan terjadi di sebuah gereja khusus warga Afrika-Amerika di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat, Rabu malam waktu setempat. Beberapa jemaah dilaporkan tewas tertembak, sementara pelaku masih dalam diburu polisi.

Diberitakan CNN, insiden ini terjadi pada Rabu malam (17/6) di dalam Gereja Episcopal Metodis Afrika Emanuel. Harian lokal The Post and Courier melaporkan sembilan orang tertembak saat pria bersenjata merangsek masuk dan menembak membabi buta, namun belum diketahui berapa yang tewas. Polisi juga belum memberikan data-data korban.

"Ada beberapa korban luka dan kemungkinan ada yang tewas. Saya meminta seluruh Amerika untuk mendoakan Charleston," kata senator Marlon Kimpson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reuters melansir, menyusul penembakan tersebut, muncul ancaman bom terhadap gereja. Polisi yang berkumpul di sekitar lokasi kejadian diminta membubarkan diri.

Hingga saat ini polisi masih terus memburu pelaku yang masih buron. Menurut polisi berdasarkan pengakuan saksi mata, ciri-ciri pelaku adalah pria kulit putih berusia 20-an dengan postur tubuh tegap. Pelaku mengenakan sweater warna abu-abu, jeans biru dan sepatu boot.

Sempat terjadi salah tangkap saat polisi memborgol seorang fotografer yang memiliki ciri persis pelaku. Belakangan, fotografer lokal itu dibebaskan.

Sementara itu saksi mata mengatakan situasi di dalam gereja sangat mengerikan. Beberapa tubuh masih tergeletak di dalam, menunggu diidentifikasi.

"Sangat buruk. Pemandangannya sangat buruk," kata pastor Thomas Dixon.

Penembakan diduga terjadi saat tengah diadakan studi Alkitab di lantai dasar gereja. Warga menyaksikan penjagaan ketat polisi terhadap gereja dan para jemaat di dalamnya.

"Saya melihat sekitar 40 orang dikawal oleh polisi," kata seorang warga, Corey Wessenger.

Perburuan pelaku terus dilakukan dari darat dan udara. Helikopter berputar-putar menyisir wilayah sekitar, sementara warga dilarang keluar rumah.

Gereja Episcopal Metodis Afrika Emanuel adalah tempat ibadah bersejarah yang dibangun tahun 1816. Saat itu, jemaah kulit hitam dari Gereja Episcopal Metodis Emanuel memutuskan memisahkan diri dan membangun gereja sendiri setelah terlibat cekcok terkait lahan pemakaman.

Enam tahun kemudian, salah satu pendiri gereja itu dituduh terlibat dalam kasus pemberontakan budak. Walaupun dia tidak dihukum, namun gereja itu sempat dibakar massa dan dibangun kembali tahun 1834. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER