Charleston, CNN Indonesia -- Dylann Roof, pria berusia 21 tahun dari Lexington, Carolina Selatan, ditetapkan sebagai tersangka dalam penembakan mematikan di Gereja AME Emanuel di Charleston, Kamis (18/6). Polisi setempat mengatakan bahwa ia mengendarai mobil Hyundai hitam dengan nomor kendaraan LGF330.
"Dia menggunakan kaus yang khas serta kendaraan dengan nomor yang sangat khas," kata polisi, dikutip dari CNN.
Setidaknya delapan orang tewas di tempat dan seorang lainnya meninggal di rumah sakit akibat serangan penembakan itu. Polisi meyakini bahwa ini adalah kejahatan bermotifkan kebencian untuk kelompok tertentu, dalam hal ini adalah warga kulit hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala polisi Charleston, Greg Mullen mengatakan bahwa dari sembilan orang yang tewas, enam di antaranya adalah perempuan dan tiga laki-laki. Tiga orang selamat, termasuk seorang perempuan yang menerima pesan mengerikan dari sang penembak.
"Dia (pembunuh) mengatakan, 'Aku tidak akan membunuhmu, aku akan membiarkan kamu hidup, sehingga bisa memberitahu mereka apa yang terjadi,'" kata President NAACP Charleston, Dot Scott kepada CNN. Scott mengatakan kalau dia mendengar hal ini dari keluarga korban.
Pelaku sempat melarikan diri sesaat setelah kejadian. Polisi pun menyebarkan selebaran untuk mengidentifikasi dan menangkap tersangka. Berita terakhir, Roof sudah berhasil ditangkap polisi. Debora Feyerick, pejabat penegak hukum senior dan investigasi mengatakan kepada CNN bahwa Roof kini sudah ditangkap dan ditahan di dekat Shelby, Carolina Utara.
Saat ditangkap, tersangka juga masih membawa senjata yang dipakainya untuk menembak para korban.
(chs/chs)