Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara menghadapi kekurangan pangan lebih lanjut karena produksi pangan akan jeblok hingga setengahnya.
Diungkap oleh badan pangan PBB, FAO, sumur-sumur di Korea Utara kering, tingkat reservoir rendah, dan hujan serta salju pada 2014 dan awal 2015 turun di bawah rata-rata normal.
Perwakilan FAO mengunjungi lumbung negara di provinsi Hwanghae Utara dan Hwanghae Selatan pada 10 Juni lalu dan menemukan bahwa panen kentang, gandum dan barli berisiko turun 50 persen di tengah wilayah yang dilanda kekeringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak memiliki informasi yang cukup untuk mengatakan jika orang kelaparan atau tidak," kata pejabat senior FAO, Liliana Balbi, kepaada Thomson Reuters Foundation pada Kamis (18/7). "Tapi situasinya serius. Mereka berada di perbatasan."
Media pemerintah di negara terisolasi itu menyebut kekeringan kali ini adalah yang terburuk dalam 100 tahun terakhir.
FAO mengatakan fenomena cuaca El Nino bertanggung jawab atas kekerungan saat ini.
Menambah parah kekeringan akibat cuaca, pemerintah Korut juga belum memelihara saluran irigasi dan infrastruktur pertanian lainnya dengan baik, kata Balbi.
Produksi padi pada 2015 diperkirakan mencapai 2,3 juta ton, 12 persen di bawah tahun 2014, dan jauh lebih rendah dari rata-rata lima tahun sebelumnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh FAO dari sumber di dalam Korea Utara, salah satu bidang yang terkena dampak paling parah adalah padi.
Korea Utara berada di bawah sanksi PBB karena tetap menjalankan program nuklir dan meluncurkan rudal.
Jumlah orang kelaparan di Korea Utara telah meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir, naik menjadi 10,5 juta pada 2014 dari 4,8 juta pada 1990, menurut laporan FAO yang dirilis akhir Mei.
Korut menderita kelaparan pada 1990an dan telah mengandalkan bantuan pangan internasional sejak itu. Tapi dukungan untuk Korea Utara turun drasti dalam beberapa tahun terakhir, karena pembatasan pekerja kemanusiaan dan keengganan negara itu untuk mengizinkan pemantauan distribusi makanan.
Suntikan dana dari badan-badan PBB di Korea Utara turun menjadi US$50 juta pada 2014 dari US$300 juta di tahun 2004.
(stu)