Wabah MERS Merambah ke Thailand

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2015 10:40 WIB
Thailand menjadi negara keempat di Asia yang dilanda virus MERS setelah mengkonfirmasi kasus pertama penyebaran virus ini pada Kamis (18/6).
Sejak memasuki Korea Selatan bulan lalu, wabah MERS mengakibatkan 23 kematian sejauh ini. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Thailand mengkonfirmasi kasus pertama penyebaran virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah, atau MERS pada Kamis (18/6), menjadikan Thailand sebagai negara keempat di Asia yang dilanda virus mematikan ini.

Menteri Kesehatan Thailand, Rajata Rajatanavin mengumumkan bahwa seorang pengusaha berusia 75 tahun dari Oman telah dinyatakan positif mengidap MERS.

"Dari dua tes laboratorium, kita dapat memastikan bahwa virus MERS telah ditemukan (di Thailand)," kata Rajata, dikutip dari Reuters, Kamis (18/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari pertama dia datang dia diperiksa. Dan pasien ini dinyatakan terjangkit virus MERS," ujar Rajata, sembari menambahkan bahwa pria tersebut berada di Bangkok untuk menjalani pengobatan medis terkait kondisi jantungnya.

Rajata memaparkan bahwa 59 orang lainnya kini tengah diperiksa untuk memastikan apakah mereka juga terpapar MERS, termasuk tiga kerabat sang korban yang berada di Bangkok.

MERS disebabkan oleh coronavirus dari famili yang sama dengan virus yang Syndrom Pernafasan Akut Parah, SARS, yang menewaskan 349 orang di China pada tahun 2003.

Sebagian besar infeksi MERS yang menyebabkan kematian terjadi di Arab Saudi, dengan lebih dari 1.000 orang telah terinfeksi virus ini sejak 2012, dan mengakibatkan sekitar 454 tewas.

Sejak memasuki Korea Selatan bulan lalu, wabah MERS mengakibatkan 23 kematian sejauh ini. Sebanyak 165 orang dinyatakan terinfeksi dan 6.700 lainnya di karantina untuk menekan penyebarannya.

Meski demikian, sejak hari ini, terdapat tanda-tanda wabah virus ini melambat di Korea Selatan, negara dengan wabah MERS terbesar di luar Arab Saudi. Jumlah penjangkitan virus ini telah menurun menjadi satu penjangkitan sejak Kamis (18/6), dibandingkan dengan pekan lalu yang mencapai 23 kasus penjangkitan.

Hasil penelurusan terhadap semua kasus penjangkitan di Korea Selatan menunjukkan bahwa penyebaran virus ini terjadi di fasilitas kesehatan. Setidaknya tiga rumah sakit ditutup sebagian dan dua rumah sakit lainnya ditutup untuk pasien baru, sementara pasien lama dan staf berada di dalam.

Selain Korea Selatan dan Thailand, China dan Filipina juga melaporkan satu kasus penjangkitan MERS tahun ini.

Sebelumnya, Departemen Pengendalian Penyakit Thailand menyatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap para wisatawan di 67 titik masuk.

"Kami memeriksa 67 titik masuk termasuk di darat, laut dan udara," kata Sophon Mekthon, Sekretaris Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand.

"Kami sudah memperingatkan semua rumah sakit di Thailand untuk waspada. Mereka yang baru kembali dari Timur Tengah dan Korea Selatan harus diperiksa secara menyeluruh," kata Mekhton melanjutkan.

Kasus terakhir di Korea Selatan adalah seorang pria 79 tahun yang telah menerima dialisis di sebuah rumah sakit di Seoul, setelah dia menunjukkan tanda-tanda terpapar MERS sembilan hari lalu.

Akibatnya, 111 pasien lain yang menerima pengobatan dialisis di kamar rumah sakit yang sama kini harus menjalani karantina. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER