Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 140 orang tewas dalam gelombang panas yang terjadi di Karachi, kota terbesar di Pakistan dalam beberapa hari terakhir hingga hari ini, Senin (22/6).
Sekretaris kesehatan setempat, Saeed Mangnejo, menyatakan bahwa sampai Sabtu (20/6) setidaknya 122 orang tewas akibat gelombang panas yang sebelumnya menewaskan ribuan orang di India ini.
Sabtu lalu, suhu di Karachi mencapai 44,8 derajat Celcius, yang merupakan suhu terpanas di Pakistan dalam 15 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keesokan harinya, suhu turun menjadi 42,5 derajat Celcius dan diperkirakan akan terus menurun selama beberapa hari ke depan.
Gelombang panas berhembus di Pakistan ketika sebagian besar warga tengah menjalankan ibadah puasa. Hal ini berarti warga Pakistan harus menahan lapar dan dahaga sembari bertahan dari gelombang panas.
Suhu tertinggi di bulan Juni ini dilaporkan mencapai 47 derajat Celcius. Sedangkan suhu terpanas yang pernah melanda Pakistan barada di angka 47,8 derajat Celcius, terjadi pada 1938.
Gelombang panas juga menyerang India bulan lalu, menewaskan lebih dari 1.000 jiwa dalam kurun waktu satu pekan.
Akhir Mei lalu, badan statistik bencana India melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat gelombang panas di negara itu mencapai 2.005 orang pada tahun ini.
Gelombang panas juga berhembus di Jepang, menyebabkan 780 orang dirawat di rumah sakit pada pertengahan Juni.
(ama/ama)