Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Chile mendeklarasikan keadaan darurat lingkungan di ibu kota metropolitan Santiago pada Senin (22/6), memaksa 900 pabrik ditutup dan 40 persen dari 1,7 juta mobil tak beroperasi.
“Kita saat ini menghadapi kondisi yang tak biasa, dengan bulan Juni terkering selama 40 tahun, sekaligus buruknya sirkulasi udara di lembah Santiago belakangan, yang meningkatkan konsentrasi kontaminasi,” kata Kementerian Lingkungan dalam sebuah pernyataan.
Kondisi darurat ini adalah yang pertama sejak 1999, dan berlaku selama 24 jam serta bisa diperpanjang jika otoritas menilai situasi tidak berkembang lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Lingkungan tidak merilis daftar industri yang dipaksa berhenti beroperasi pada Senin.
Warga Santiago juga diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan, meski tidak dilarang. Chile saat ini sedang menjadi tuan rumah Copa America, dan pertandingan selanjutnya dijadwalkan pada Rabu.
Kurangnya hujan dan angin telah membuah konsentrasi dari partikel udara yang bisa dihirup, dikenal dengan PM2,5, meningkat, membuat asap menyelimuti seluruh kota Santiago. Partikel itu bisa masuk ke paru-paru dan aliran darah dan telah dikaitkan dengan penyakit hari, masalah pernapasan dan kerusakan lingkungan.
Suhu dingin sepanjang tahun ini membuat banyak warga menggunakan pemanas kayu bakar, yang sangat memperburuk kualitas udara.
(stu)