Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Suriah mengatakan ISIS kembali melakukan tindakan kontroversial, kali ini dengan menghancurkan dua makam kuno milik umat Islam yang terletak di kota kuno Palmyra di Suriah.
Menurut Direktur Barang Antik Suriah, Maamoun Abdulkarim, ISIS meledakkan makam keturunan keponakan Nabi Muhammad, yakni Mohammed bin Ali dan juga seorang tokoh agama setempat, Nizar Abu Bahaaeddine, tiga hari yang lalu.
Dilansir Al Arabiya, tempat dikuburnya bin Ali berada di daerah pegunungan, sekitar 4 kilometer di utara Palmyra, di Suriah bagian tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, makam Abu Bahaaeddine terletak di oasis rindang yang berjarak sekitar 500 meter dari reruntuhan kuno di kompleks Palmyra. Makam Abu Bahaaeddine itu diprediksi sudah mencapai lima abad umurnya.
"Mereka menganggap bahwa makam-makam tersebut bertentangan dengan kepercayaan mereka (ISIS), dan mereka melarang semua orang untuk mengunjungi makam-makam tersebut," kata Abdulkarim.
Abdulkarim juga menambahkan bahwa 10 hari yang lalu, para militan dari kelompok ekstrimis itu juga menghancurkan sejumlah makam-makam di pemakaman wilik warga Palmyra.
"Semua makam yang menggunakan batu marmer dihancurkan. Untuk mereka, makam seharusnya tidak boleh terlihat kasat mata," tambahnya.
ISIS setidaknya telah menghancurkan 50 makam yang berusia 100 sampai dengan 200 tahun di wilayah yang sekarang mereka kuasai, yakni di utara dan timur Suriah.
Sementara itu, ISIS mengunggah foto-foto yang memperlihatkan dua orang bersenjata membawa tabung, yang disinyalir berisikan bahan peledak, berjalan menuju ke pemakaman tersebut.
ISIS mulai menguasai kota yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia tersebut sejak bulan lalu.
Minggu lalu, ISIS kembali menanam bom di Palmyra, dengan tujuan untuk menakuti warga setempat, bahwa ISIS akan menghancurkan reruntuhan-reruntuhan terkenal tersebut, sama seperti ketika ISIS menghancurkan tempat-tempat bersejarah lain di Iraq.
Pasukan pemerintah Suriah di bawah Presiden Bashar al-Assad dilaporkan sedang berusaha untuk memukul mundur ISIS di Palmyra.
(stu)