ISIS Pamerkan Koin Emas sebagai Alat Tukar Baru

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jun 2015 14:55 WIB
ISIS sebelumnya memang mengatakan akan membuat mata uang sendiri demi terlepas dari sistem ekonomi global yang penuh riba.
ISIS sebelumnya memang mengatakan akan membuat mata uang sendiri demi terlepas dari sistem ekonomi global yang penuh riba. (Twitter/raqqa_mcr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS mengklaim siap merilis mata uang mereka sendiri dalam bentuk koin emas dan perak. Bahkan tampilan koin emas ISIS telah dipamerkan di media sosial.

Diberitakan The Independent (25/6), seorang pendukung ISIS memamerkan koin emas dinar di sosial media. Disebut ini adalah propaganda ISIS jelang satu tahun deklarasi kekhalifahan oleh ISIS.

Seorang aktivis anti-ISIS, Abu Ibrahim Raqqawi, pendiri situs “Raqqa is Being Slaughtered Silently” menunjukkan rupa koin itu dalam akun Twitternya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ISIS akan segera menggunakan koin baru mereka," tulis Raqqawi dalam Twitternya.



Ada dua koin, besar dan kecil. Salah satu sisi dari keduanya bertuliskan bahasa Arab yang artinya "Negara Islam--kekhalifahan berdasarkan ajaran Nabi". Sementara di sisi lainnya bergambar peta dunia untuk koin besar dan tujuh batang gandum untuk koin kecil.

ISIS sebelumnya memang mengatakan akan membuat mata uang sendiri demi terlepas dari sistem ekonomi global yang penuh riba. (Baca juga: ISIS akan Cetak Mata Uang Sendiri)

The Independent menuliskan, satu koin dinar ISIS setara US$139 (Rp1,8 juta), lima koin dinar setara US$694 (Rp9,2 juta). Sementara koin dirham dari perak bernilai antara US$1 hingga US$2, dan dua koin tembaga senilai beberapa sen dollar.

Jika koin itu memang benar dibuat, sepertinya penggunaannya akan sulit. Belum diketahui ukuran berat setiap koinnya dan belum ada pengakuan internasional untuk mata uang tersebut.

Juga belum diketahui apakah ISIS memiliki banyak koin emas untuk menggantikan mata uang yang telah ada.

Tidak ada tambang emas, perak dan tembaga di Irak dan Suriah. Pengamat menduga ISIS mendapatkan emas tersebut dari pembelian di luar negeri, pencurian atau penjarahan lalu meleburnya.

ISIS yang merupakan kelompok teroris paling kaya dalam sejarah mengisi pundi uangnya dari penjualan minyak ilegal, benda seni, penarikan pajak, penjarahan, pemerasan, dan donor dari luar negeri. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER