Salah Satu Pelaku Serangan di Pabrik Gas Perancis Terungkap

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2015 19:46 WIB
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengumumkan bahwasalah satu pelaku serangan pabrik gas di Perancis berhasil diidentifikasi.
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengumumkan bahwasalah satu pelaku serangan pabrik gas di Perancis berhasil diidentifikasi. (Reuters/Emmanuel Foudrot)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengumumkan bahwa salah satu pelaku serangan pabrik gas Isere di kota Saint-Quentin-Fallavier telah berhasil diamankan oleh kepolisian setempat. Sang pelaku diidentifikasi bernama Yassin Sahli, seorang sopir profesional berusia 35 tahun yang tinggal di pinggiran kota Lyon, menurut laporan sejumlah media Perancis.

Dilaporkan Reuters, Cazeneuve menyatakan bahwa pelaku tidak memiliki catatan kriminal, namun telah berada dalam radar kepolisan dan dikategorikan sebagai orang yang "diduga teradikalisasi" sejak 2006.

Kala itu, status pelaku diberi label "S", singkatan untuk "State Security" atau mereka yang diduga mengancam "keamanan negara." Pelabelan ini merupakan salah satu dari 21 subkategori catatan tertua di Kepolisian Perancis terkait buronan, yang dibuat sejak 1969 dan mencakup 400 ribu nama, mulai dari bandit hingga buronan penjara .

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tanpa bukti apapan, catatan ini tidak diperpanjang pada tahun 2008. Selain itu konsep hukum yang tidak jelas menjadikan label ini diberikan kepada begitu banyak orang, mulai dari terduga teroris, aktivis anti-nuklir, aktivis politik yang anti G-20, pendukung garis keras atau hooligans, dan kelompok sayap kanan ekstremis.

Menurut harian South West, terdapat 5.000 orang yang diberi label "S" pada tahun 2012. Label "S" juga memiliki enam belas tingkat bahaya. Ghlam Sid Ahmed, contohnya, terduga teroris penyerang gereja Villejuif pada April lalu, berada di tingkat 13.

Sementara Mohammed Merah, pembunuh di Toulouse berada pada tingkat 5, karena dinilai lebih berbahaya.

"Kita tidak boleh lupa bahwa label "S " adalah perangkat untuk memberikan tanda-tanda bahaya. Namun, label tersebut tidak memerlukan penangkapan," kata François-Bernard Huyghe, direktur riset di Institut Hubungan Internasional dan Strategis, dikutip dari The Liberation.

Tersangka lainnya

Menurut harian lokal Dauphiné Libere, polisi telah menangkap satu orang lainnya yang terlihat "bolak-balik mengemudi" di depan pabrik milik Air Products pagi ini.

Menurut Cazeneuve, salah satu tersangka ditahan oleh pemadam kebakaran yang pemberani. Namun belum jelas tersangka yang mana yang dimaksud.

Sementara menurut wakil walikota setempat, api yang berasal dari serangan teror yang terjadi pada pukul 10 pagi waktu setempat telah berhasil dipadamkan. Tidak ada potensi gas beracun yang dapat menimbulkan bahwa kepada penduduk sekitar.

Menurut harian setempat, Le Dauphiné Libere, pelaku penyerangan memasuki pabrik dan mengaku sebagai anggota ISIS. Dilaporkan France24, pria tersebut membuka botol gas dan memicu ledakan. 

Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.

Kepala korban dipenuhi oleh tulisan berbahasa Arab dan ditancapkan di pagar kawat di depan pabrik. Identitas korban belum jelas, tetapi sejumlah media Perancis melaporkan bahwa korban adalah seorang manajer dari perusahaan transportasi setempat. 

Sang korban diperkirakan berada di lokasi kejadian karena tengah melakukan pengiriman ke pabrik gas yang berlokasi 30km dari kota Lyon itu. 

Menurut laporan media Perancis lainnya, Le Monde, ledakan dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan. 

Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut. Bendera berbahasa Arab juga ditemukan di lokasi kejadian.

Serangan ini merupakan serangan terbesar kedua pada tahun ini, setelah tragedi tiga hari di Perancis pada Januari lalu di kantor majalah satire Charlie Hebdo dan toko halal Yahudi. Sebanyak 17 orang tewas dalam kejadian tersebut.
(ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER