Korban Tewas Serangan di Tunisia Tambah Jadi 38 Orang

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jun 2015 03:52 WIB
Sebanyak 28 orang dari 38 korban tewas penembakan di Imperial Marhaba Hotel, Tunisia merupakan turis asal Inggris, Jerman dan Belgia.
Polisi berjaga usai aksi penyerangan di Museum Bardo, Tunisia. ( REUTERS/ Zoubeir Souissi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan Tunisia memastikan 38 orang tewas dan 36 lainnya terluka dalam serangan bersenjata di The RIU Imperial Marhaba Hotel di kawasan pantai wisata di Sousse, Tunisia.

Seperti dilaporkan The Guardian, sebanyak 28 korban tewas merupakan turis asal Inggris, Jerman dan Belgia. Wisatawan asal Inggris tercatat yang paling banyak menginap di hotel bintang lima tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond mengatakan berdasarkan laporan keluarga setidaknya lima wisatawan asal Inggris tewas dalam serangan bersenjata di Tunisia. Menurutnya, jumlah tersebut bisa saja meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Situasi di lapangan masih agak bingung dan kami tidak bisa tahu persis berapa banyak (warga Inggris yang jadi korban), tetapi karena mempertimbangkan komposisi wisatan di Tunisia, kami harus mengasumsikan bahwa proporsi yang tinggi dari mereka yang tewas dan terluka adalah warga Inggris," tuturnya.  

[Gambas:Youtube]

Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier menilai aksi terorisme yang kedua kalinya di Tunisia ini merupakan serangan pengecut terhadap wisatawan. Sejauh ini, Steinmeier belum mendapatkan keterangan resmi dari otoritas Tunisia terkait warga Jerman yang turut menjadi korban.

"Serangan hari ini hanya bisa memperkuat tekad kita (untuk memerangi terorisme). Saya merasa simpati terhadap semua pihak yang telah kehilangan orang yang dicintainya," ujar Steinmeier melalui akun twitter Kementerian Luar Negeri Jerman.

Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Irlandia lebih dulu mengkonfirmasi kematian warga negaranya di tragedi berdarah Sousse.

"Saya bisa mengkonfirmasikan bahwa seorang warga negara Irlandia telah tewas dalam serangan di Sousse, Tunisia," ujar Menteri Luar Negeri Irlandia, Charlie Flanagan seperti dikutip The Guardian.

Flanagan secara tegas mengutuk keras serangan teroris yang terjadi secara hampir bersamaan di Tunisia, Kuwait dan Perancis pada Jumat (26/6).


Pejabat keamanan Tunisia mengatakan pelaku penembakan adalah seorang pria bersenjata dari kota Kairouan. Pria tersebut menyerang dari arah pantai menggunakan senjata Kalashnikov yang sembelumnya disembunyikannya di balik payung.  Lelaki tersebut masuk Hotel Imperial melalui kolam renang dan bergegas pergi setelah menembaki orang-orang di lokasi.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Tunisia menyatakan seorang pria bersenjata tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan. Namun masih simpang siur, apakah korban tewas bersenjata tersebut merupakan pelaku penyerangan yang sama atau bukan. Apabila bukan, maka ada pelaku penyerangan yang buron.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan sejauh ini belum ada bukti yang menunjukan bahwa serangan teroris di Perancis, Tunisia, dan Kuwait terkoordinasi. Gedung Putih sendiri mengutuk serangkaian serangan terorisme keji yang terjadi pada Jumat kemarin ketiga negara tersebut.

Pasca tragedi berdarah di tiga Perancis, Tunisia, dan Kuwait, otoritas Inggris dan AS memperketat keamanan di wilayahnya masing-masing.

Kepolisian London menyatakan akan meningkatkan kewaspadaannya, terutama pada akhir pekan ini yangbertepatan dengan Hari Angkatan Bersenjata Kebanggan London.

Sementara di AS, Menteri Keamanan Dalam Negeri, Jeh Johnson kewaspadaan dan pengetatan kemanan akan dilakukan menjelang libur Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli mendatang. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER