Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah kampanye media sosial yang diluncurkan oleh rezim Suriah meminta warga untuk berbagi kebahagiaan ketima menikmati liburan musim panas di negara itu. Namun, program yang diluncurkan dengan tagar #SummerInSyria dikecam para netizen karena dianggap tidak simpatik dengan keadaan Suriah yang masih dirundung perang saudara hingga saat ini.
"Sekarang #summer telah tiba, foto momen musim panas Anda di #Syria menggunakan tagar #SummerInSyria," cuit akun Twitter milik media pemerintah SANA dalam bahasa Inggris.
Kampanye itu seketika memantik kecaman dari pengguna media sosial yang bereaksi dengan meluncurkan cuitan sarkastik dan mengunggah foto peperangan sipil Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang minum teh sembari menikmati pemandangan dari balkon saya," cuit salah satu pengguna Twitter sembari menggunduh foto kota Homs yang berserakan puing-puing.
Pengguna lain mengatakan, "Sekarang #SummerInSyria, tuanmu #Assad menyambutnya dengan bom barel."
Kedutaan Besar AS di Suriah juga ikut mencuit sarkastik dengan tulisan, "Kebohongan yang terang-terangan + Berlanjutnya Pembantaian = #SummerInSyria."
Lebih dari 220 ribu orang tewas dalam perang sipil Suriah, yang dimulai ketika protes yang terinspirasi oleh pemberontakan Musim Semi Arab meletus pada Maret 2011 dan ditekan oleh pasukan keamanan.
Sementara pada pekan ini, serangan ISIS di kota Hasaka, Suriah, dilaporkan menyebakan 60 ribu warga melarikan diri, sementara 200 ribu lainnya diprediksi akan melakukan hal serupa.
(ama/ama)