Satu Lagi Napi Buronan di New York Tertembak, Pencarian Usai

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2015 09:44 WIB
Sebanyak 1.300 polisi dikerahkan dalam perburuan David Sweat dan Richard Matt selama lebih dari tiga pekan di New York.
Sebanyak 1.300 polisi dikerahkan dalam perburuan David Sweat (kanan) dan Richard Matt (kiri) selama lebih dari tiga pekan di New York.
New York, CNN Indonesia -- Perburuan selama lebih dari tiga minggu terhadap dua tahanan yang kabur dari penjara New York akhirnya usai. Seorang napi tewas tertembak, belakangan buronan lainnya ditangkap hidup-hidup setelah dilumpuhkan oleh timah panas.

Diberitakan Reuters, napi David Sweat, ditembak seorang polisi yang mendapatinya di dekat perbatasan Kanada pada Minggu (28/6). Dia masih bernasib baik, tertembak di bagian dada, bukan kepala, seperti yang alami oleh Richard Matt, Jumat lalu.

Matt tewas ditembak aparat di bagian kepalanya saat mencoba kabur. Sweat yang tertembak dua kali di wilayah Constable, sekitar 2,5 kilometer dari perbatasan Quebec di Kanada, langsung dilarikan ke rumah sakit yang kni dijaga dengan ketat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penangkapan pria 35 tahun ini dilakukan oleh seorang polisi New York, Sersan Jay Cook, yang melihat Sweat menyeberang jalan tol sore, Minggu waktu setempat.

Sweat langsung kabur saat diteriaki Cook. Polisi itu langsung melepaskan tembakan yang mengenai Sweat di dadanya sebanyak dua kali.

Sebanyak 1.300 polisi dikerahkan untuk memburu Sweat dan Matt. Gubernur New York Andrew Cuomo lega pencarian berakhir dan menyematkan gelar pahlawan untuk Cook.

"Mimpi buruk telah berakhir. Tindakan yang sangat berani. Saya katakan pada Cook, yang punya dua putri, berusia 16 dan 17, 'Kau pulang malam ini dan katakan pada putrinya bahwa kau pahlawan'," ujar Cuomo.

Foto Sweat yang pucat dengan dada terluka dirilis di situs CNN.com. Dia masih dalam perawatan di rumah sakit dan belum diinterogasi polisi.

Lokasi penangkapannya terpaut jarak 25 kilometer dari penembakan Matt. Polisi sudah mengira para napi akan berupaya menyeberang ke Kanada, tapi tidak menduga keduanya akan berjalan terpisah.

Hasil otopsi menunjukkan bahwa Matt tewas karena tembakan tiga kali di kepala, menyebabkan trauma pada otak dan retak tengkorak. Matt juga memiliki bekas gigitan serangga, kulit melepuh dan sedikit lecet, membuktikan bahwa dia bersembunyi selama tiga minggu di hutan.

DNA Sweat ditemukan di sebuah tempat merica yang ditaburkan di tubuhnya untuk mengelabui penciuman anjing pelacak.

Sweat divonis penjara seumur hidup tanpa jaminan sejak tahun 2003 karena pembunuhan seorang polisi. Sementara Matt, 48, divonis 25 tahun atas penculikan, perampokan dan pembunuhan seorang pria pada 1997.

Penangkapan hidup-hidup Sweat akan membuka tabir yang menyelimuti pelarian mereka dari Lembaga Pemasyarakatan Clinton. Mereka berhasil membuat lubang di pipa penjara untuk kabur.

Dua sipir penjara didakwa atas tuduhan membantu pelarian tersebut. Sipir Gene Palmer, 57, dituduh memberikan gergaji besi dan obeng pada kedua napi, disembunyikan di dalam daging hamburger beku yang dimasukkan oleh Joyce Mitchell, 51, tukang cukur rambut penjara. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER