Penembak Hotel di Tunisia Diduga Bekerja Berkelompok

Ranny Utami | CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2015 15:57 WIB
Seifeddine Rezgui, pelaku penembakan massal di hotel wisata Tunisia yang menewaskan 39 wisatawan diduga telah merencanakan serangan tersebut sebulan sebelumnya.
Seifeddine Rezgui, pelaku penembakan massal di hotel wisata Tunisia yang menewaskan 39 wisatawan diduga telah merencanakan serangan tersebut sebulan sebelumnya. (Reuters/Amine Ben Aziza)
Kairouan, CNN Indonesia -- Seifeddine Rezgui, pelaku penembakan massal di hotel di Sousse, Tunisia yang menewaskan setidaknya 39 wisatawan ini diketahui sempat menghilang bersama dengan enam pemuda lain.

Diberitakan The Independent, Rezgui menyewa sebuah rumah bersama dengan keenam pemuda lainnya sebulan sebelum aksi penembakan terjadi.

Rumah tersebut terletak di dekat Masjid Tujuh Suci di kota suci Islam, Kairouan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pengakuan para tetangga, mereka tinggal di rumah tersebut secara diam-diam dan memutuskan untuk menghindari kontak dengan warga lokal.

Para tetangga juga mengaku bahwa para pemuda itu kerap mendapat kunjungan dari sekelompok Salafi sebelum rumah tersebut ditinggalkan.

Salafi adalah sebutan bagi pengikut aliran Salafiyah, ajaran Islam yang merujuk kepada tiga generasi terbaik Muslim yaitu Muhammad dan para sahabatnya, dan dua generasi setelah mereka.

Pemerintah Tunisia meyakini bahwa Rezgui mendapat bantuan dalam serangan 26 Juni lalu, meski tidak secara langsung.

Saat ini mereka sedang mengusut keterlibatan orang-orang yang masih belum diketahui identitas maupun keberadaannya ini karena diduga memiliki informasi penting terkait Rezgui.

Ada laporan menyebutkan bahwa Rezgui belum lama ini sempat mengunjungi kota kelahirannya di Gaafour, 80 kilometer barat daya ibu kota Tunis.

ISIS, yang menyebut identitas Rezgui adalah Abu Yahya al-Qayrawani, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 39 wisatawan, 30 di antaranya adalah warga Inggris tersebut.

Meski demikian, klaim tersebut belum mendapat konfirmasi dari pihak berwenang Tunisia.

Menurut Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May, penembakan yang dilakukan oleh Rezgui tidak serta merta ditujukan hanya kepada wisatawan Inggris, tetapi kepada orang-orang yang tampak seperti warga Eropa.

Pemerintah Tunisia menyatakan akan mengerahkan personil tambahan sebanyak 1.000 orang untuk melindungi tempat-tempat wisata dan hotel, menyusul insiden ini.

Kantor berita TAP melaporkan sekelompok pria bersenjata telah menggerebek rumah-rumah di el Kef, 160 kilometer dari pesisir, sebelum akhirnya menuju perbatasan Aljazair.

Belum jelas apa penggerebekan ini berkaitan dengan penembakan di Sousse atau tidak.

Serangan yang terjadi di sebuah hotel di kota Sousse telah menjadi serangan teror dengan jumlah besar korban kedua yang terjadi tahun ini. Sebelumnya, ada serangan di Museum Bardo di Tunis yang menewaskan 21 wisatawan asing.

Serangan ini terjadi hampir bersamaan dengan serangan pemenggalan kepala di pabrik gas di Saint-Quentin-Fallavier di sebelah tenggara Perancis dan pengeboman bunuh diri di masjid Syiah di Kuwait ketika salat Jumat. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER