Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku serangan mematikan di The RIU Imperial Marhaba Hotel di kawasan pantai wisata di Sousse, Tunisia pada Jumat (26/6), telah berhasil diidentifikasi bernama Saifeddine Rezgui, mahasiswa teknik elektro berusia 23 tahun.
Belum banyak informasi yang beredar soal Rezgui dan apa motif dari serangan tersebut. Belum diketahui juga apakah Rezgui berhubungan dengan kelompok militan ISIS, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Meski demikian, dalam pemberitaan Reuters, ISIS mengklaim bahwa pelaku bernama Abu Yihya al-Kairouni, sementara CNN melaporkan bahwa ISIS menyebut sang pelaku dengan nama Abu Yahya al-Qirawani. Klaim ini belum mendapat konfirmasi dari pertugas keamanan setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(
Baca juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Hotel Tunisia)
Dilaporkan Reuters, pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Tunisia, Rafik Chelli menyatakan bahwa pelaku penembakan tidak dikenal dan tidak berada dalam radar terduga teroris oleh pihak kepolisian.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tunisia, Mohammed Ali Aroui, menyatakan bahwa Rezgui merupakan mahasiswa yang kini tengah mengambil gelar master di fakultas teknik di sebuah universitas di kota Kairouan yang dekat dengan lokasi kejadian.
Polisi telah berhasil menembak pelaku hingga tewas. Jasad seorang pria terlihat tergeletak sembari masih mengenakan senapan Kalashnikov. Terdapat pula sejumlah bahan peledak di tubuhnya.
Radio setempat menyatakan bahwa polisi telah menangkap terduga pelaku kedua, namun hingga saat ini belum ada pejabat yang memberikan konfirmasi terkait hal ini. Belum diketahui juga peran pelaku kedua dalam serangan ini.
Menurut kesaksian seorang yang berada di lokasi kejadian, pelaku penembakan menarik keluar senjata tersembunyi di balik payung dan berjalan melalui jalanan di dalam hotel. Serentetan tembakan kemudian meletus secara membabi buta, dari sisi kanan dan kiri pantai dan kolam renang. Pelaku sempat mengisi peluru beberapa kali dan melemparkan bahan peledak.
Pejabat keamanan Tunisia mengatakan pelaku penembakan adalah seorang pria bersenjata dari kota Kairouan. Pria tersebut menyerang dari arah pantai menggunakan senjata Kalashnikov. Lelaki tersebut masuk Hotel Imperial melalui kolam renang dan bergegas pergi setelah menembaki orang-orang di lokasi.
Hingga saat ini, korban tewas mencapai setidaknya 39 orang, termasuk warga Inggris, Jerman, dan Belgia.
Jasad sejumlah wisatawan terlihat tergeletak di atas pasir, ditutupi dengan handuk kuning dan selimut di antara kursi pantai. Darah terlihat berceceran di jalan-jalan utama di dalam hotel.
Serangan ini merupakan serangan kedua terbesar pada tahun ini setelah serangan di Museum Bardo di ibu kota Tunis yang menewaskan 21 wisatawan asing.
Hingga saat ini, korban tewas mencapai setidaknya 39 orang, termasuk warga Inggris, Jerman, dan Belgia.
Serangan ini terjadi hampir bersamaan dengan serangan pemenggalan kepala di pabrik gas di Saint-Quentin-Fallavier di sebelah tenggara Perancis dan pengeboman bunuh diri di masjid Syiah di Kuwait ketika salat Jumat.
(ama/ama)