Nepal Minta PBB Musnahkan Bantuan Makanan Kualitas Rendah

Ranny Utami/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 15:59 WIB
Pemerintah Nepal meminta PBB untuk memusnahkan ratusan ton makanan berkualitas rendah yang diimpor demi membantu korban gempa di Nepal.
Pemerintah Nepal meminta PBB untuk memusnahkan ratusan ton makanan berkualitas rendah yang diimpor demi membantu korban gempa di Nepal. (Reuters/Navesh Chitrakar)
Kathmandu, CNN Indonesia -- Pejabat senior Nepal meminta kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa untuk memusnahkan ratusan ton makanan berkualitas rendah yang diimpor demi membantu korban gempa di Nepal.

Permintaan tersebut menyusul hasil uji laboratorium Badan Pengawas Kualitas dan Teknologi Makanan Nepal yang menunjukan bahwa beras dan kacang-kacangan yang diimpor dari PBB tidak layak dikonsumsi.

(Baca juga: PBB Kurangi Jumlah Staf di Indonesia dan Asia)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program Pangan Dunia (WFP) PBB mendistribusikan lebih dari 6.500 ton beras, biskuit, kacang-kacangan dan minyak kepada lebih dari dua juta orang di wilayah yang terkena gempa di Nepal.

Lebih dari 500 ton kacang-kacangan disimpan di Nepalgunj, sebelah barat daya Nepal, sedangkan 6 ton beras disimpan di Laprak, wilayah pusat Gorkha, salah satu daerah yang terkena dampak paling parah.

WFP mengatakan tidak ada makanan bermasalah yang didistribusikan. WFP menjami stok makanan yang tidak layak tersebut akan dikembalikan kepada pemasok setelah pemerintah Nepal selesai memproses dokumen terkait, seperti dokumen yang menyatakan bahwa makanan tidak layak dikonsumsi.

"Kami sedang menyelidiki bagaimana makanan tidak layak ini bisa masuk," ujar koordinator WFP, Richard Ragan kepada Yayasan Thomson Reuters, dikutip Reuters, Selasa (30/6).

Selain mengembalikan ke pemasok, WFP juga mengaku akan mengganti bantuan makanan dengan yang baru, mengingat kualitas dan keamanan makanan menjadi perhatian utama mereka.

Namun, pejabat senior Kementerian Pertanian Nepal, Uttam Kumar Bhattarai mengatakan bahwa makanan yang bermasalah ini harus dimusnahkan di depan para saksi dari pemerintah lokal.

"Mengganti bantuan makanan sama saja dengan mengirim kembali makanan berkualitas rendah ke sini yang mungkin dapat didistribusikan ke tempat lain. Jadi ini harus dimusnahkan," ujar Bhattarai, Senin (29/6).

Apabila WFP menolak memusnahkan bantuan makanan tersebut, pemerintah Nepal yang akan melakukannya, menurut Bhattarai.

Pekan lalu, Nepal mengumumkan bahwa bantuan kemanusiaan terhadap korban gempa sudah selesai. Dana bantuan mencapai sebesar US$4,4 miliar Rp59,4 triliun untuk rekonstruksi usai bencana gempa.

Nepal diguncang gempa hebat sebanyak dua kali, pada 25 April dan 12 Mei 2015, sehingga menyebabkan setidaknya 8.844 korban tewas, lebih dari 22 ribu mengalami luka-luka dan 500 ribu rumah serta bangunan hancur.

Puluhan ribu korban yang selamat terpaksa mengungsi di pos penampungan sementara dan membutuhkan makanan serta perawatan medis. (yns/yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER