Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Geologi Amerika Serikat, atau USGS, melaporkan gempa berkekuatan 6,1 scala richter melanda wilayah barat Xinjiang, China pada Jumat (3/7).
Dilaporkan Reuters, gempa dengan kedalaman dangkal melanda wilayah 160 km sebelah barat laut dari Hotan, Xinjiang selatan dekat Guma, dengan kedalaman 10 km.
(
Baca juga: China Paksa PNS Xinjiang Bersumpah Tidak Puasa Ramadan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Televisi pemerintah China menyatakan bahwa jumlah korban masih dikonfirmasi saat ini dan pihak berwenang berharap jumlah korban tidak banyak.
Guma merupakan daerah miskin dengan mata pencaharian utama adalah bertani. Daerah ini berpenduduk lebih dari 200 ribu jiwa, sebagian besar merupakan etnis Muslim Uighur.
(
Baca juga: Protes Soal Etnis Uighur, Restoran China di Turki Diserang)
"Jika banyak orang yang berkumpul di satu tempat selama gempa bumi, ini dapat menyebabkan bencana yang serius. Namun dalam kasus ini, hanya terdapat sedikit orang di sana sehingga diharapkan tidak begitu serius," kata Sun Shihong, seorang peneliti di Pusat jaringan Gempa China, dalam sebuah wawancara dengan media China, CCTV.
Gempa tersebut awalnya dilaporkan berkekuatan 6,3 SR. Beberapa gempa susulan dilaporkan terjadi hanya beberapa menit setelah gempa awal, dengan kekuatan terbesar 3,7 SR.
Pengguna akun media sosial China, Weibo, yang mengaku berada di lokasi gempa menyatakan terkejut atas gempa ini.
"Semeua bangunan bergetar, dan orang-orang berlarian," kata pengguna Weibo yang tak disebutkan namanya.
(ama/ama)