Beijing, CNN Indonesia -- Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin negara lainnya akan menghadiri sebuah upacara perayaan pada 3 September mendatang untuk menandai berakhirnya invasi Jepang di China.
Upacara perayaan ini akan menjadi yang pertama bagi China, sekaligus sebagai peringatan kemenangan Perang Dunia II.
Beijing telah mengundang sejumlah pasukan militer dari berbagai negara untuk ikut berpartisipasi dalam upacara perayaan ini, mengingat acara utama upacara adalah parade militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun hingga saat ini, belum diketahui negara mana saja yang sudah mengonfirmasikan keikutsertaannya dalam parade tersebut.
Bulan lalu, Xi Jinping turut menghadiri upacara peringatan serupa yang diusung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Lapangan Merah, Moskow, Rusia.
Upacara tersebut adalah untuk memperingati kejayaan Uni Soviet melawan pasukan Nazi, Jerman.
"Kami harap melalui parade militer tahun ini, sejarah dan masa depan bisa terhubung, China dan dunia juga terhubung, dan pesan perdamaian dan pembangunan bisa tersampaikan," ujar Wakil Direktur Parade, Mayor Jenderal Qu Rui dalam konferensi pers, dikutip dari Sputniknews, Rabu (24/6).
Pasukan militer veteran nasional, yang turut bertempur melawan Jepang dibawah Partai Komunis sebelum terpecah dua dan berselisih dalam perang sipil, juga akan diundang dalam upacara ini, kata Qu.
Xi akan memberikan penghargaan medali kepada mereka yang telah bertugas, termasuk kepada keluarga para veteran yang telah meninggal dunia.
Qu yang juga bertugas sebagai wakil ketua departemen bidang operasi staf umum, mengatakan bahwa banyak peralatan militer yang akan dipublikasikan untuk pertama kali dalam parade ini.
"Memperlihatkan senjata dan peralatan baru telah menjadi bagian atau tradisi dari parade militer seluruh dunia," ujarnya.
"Parade ini juga akan diikuti oleh beberapa peralatan militer utama yang masih digunakan saat ini oleh pasukan militer angkatan darat, laut dan udara, serta artileri cadangan."
Seperti diketahui, China mendeklarasikan 3 September sebagai hari libur nasional.
Jepang menandatangani pernyataan resmi kekalahannya pada 2 September 1945, di mana China kemudian merayakan kekalahan tersebut keesokan hari.
(stu)