Jatuh Miskin, Bulan Madu Pasangan Yunani Berakhir

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 17:43 WIB
Krisis Yunani berdampak kepada sepasang pengantin baru yang harus menghentikan bulan madu di New York karena tak lagi memegang uang tunai sepeserpun.
Yunani tengah mengalami krisis karena tak mampu membayar utang sebesar US$1,7 miliar dolar kepada Dana Moneter Internasional, atau IMF yang jatuh tempo pada Selasa (30/6). (Reuters/Albert Gea)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepasang pengantin baru asal Yunani, Valasia Limnioti dan Konstantinos Patronis, memiliki rencana panjang untuk berkeliling Amerika Serikat dalam bulan madu mereka.

Namun, rencana mereka terpaksa terhenti di New York, dan bulan madu mereka selama tiga bulan yang awalnya manis berubah menjadi mimpi buruk.

Kartu kredit dan kartu debit bank Yunani mereka tiba-tiba ditolak dan mereka kini tak memiliki uang sepeserpun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lapar, dan saya menangis selama dua hari. Saya merasa seperti gelandangan di New York," ujar Limnioti, dikutip dari ABCNews, Jumat (3/7).

Pasangan ini terpaksa menahan lapar sebelum akhirnya menghabiskan uang dolar terakhir mereka di restoran cepat saji McDonalds.

(Baca juga: Penjelasan Singkat soal Krisis Yunani)

Beruntung, dua gereja Ortodoks Yunani di kota kecil Queens memberikan mereka sedikit uang tunai hingga mereka terbang pulang ke Yunani pada Jumat (3/7).

Limnioti dan Patronis berbulan madu setelah keduanya menikah pada 6 Juni di Volos, Yunani, sebuah kota pelabuhan dekat Athena.

Petualangan bulan madu pasangan ini berawal dari pelabuhan satu ke pelabuhan lain di Amerika Serikat melewati Los Angeles. "Sebuah kapal pesiar Karibia menjadi perjalanan impian dalam hidup kami," ujar Limnioti.

Baik Limnioti dan Patronis telah menabung selama setahun penuh untuk membayar tiket penerbangan dan hotel. Selain itu, mereka juga menyimpan sejumlah uang tunai untuk membeli keperluan kecil di sana serta oleh-oleh.

Saat mereka hendak mengambil uang mereka di bank, pihak bank justru memberikan dua buah kartu, satu kartu kredit Visa dan satu kartu debit.

Di Yunani, biasanya mereka membayar dengan uang tunai, cara yang lebih umum dipilih dalam metode pembayaran. Namun, mereka diberitahu untuk menggunakan kartu sebagai metode pembayaran di AS.

"Semuanya baik-baik saja dan kemudian, bum! semuanya berubah ketika berada di New York," ujar Limnioti.

Ketika hotel di Manhattan meminta mereka membayar biaya tambahan sebesar US$45, saat itulah kartu mereka ditolak.

Beberapa hari kemudian pasangan ini mulai kehabisan uang tunai. "Kami juga tidak bisa menarik sepeserpun," ujar Limnioti.

Pada Selasa (30/6) kemarin, keduanya mulai putus asa. Mereka lalu pergi menuju Gereja Ortodoks Yunani-Amerika di New York.

Keduanya ditawarkan uang tunai sebesar US$350 dari Gereja Santo Demetrios dan Gereja Santo Irene Chrysovalantou.

"Saya mengatakan kepada mereka, 'Jangan khawatir karena kami ada di sini'. Ini adalah gereja Kristus dan kami selalu menolong orang-orang," ujar pendeta Gereja Santo Demetrios, Vasilios Louros.

Limnioti mengaku akan mengembalikan uang ini, namun pihak gereja mengatakan tidak perlu karena uang tersebut adalah pemberian. Pendeta Vasilios mengatakan uang ini diambil dari akun bank gereja.

Tak berhenti sampai disitu, dana sumbangan yang tidak diungkapkan jumlahnya tiba-tiba saja diberikan oleh jurnalis yang berbasis di New York namun berasal dari kota tempat mereka menikah, Volos, Yunani.

Limnioti memaparkan beberapa saudaranya di Yunani menyatakan terdapat sejumlah warga negara Yunani yang kehabisan uang tunai dan tak memengang uang sepersepun di luar negeri. Beberapa di antaranya merupakan pasien rumah sakit di AS yang tak dapat membayar perawatan kesehatan mereka.

"Kami warga Yunani adalah warga yang bangga. Keadaan kami ini bukan karena kami malas atau melakukan sesuatu yang salah," kata Limnioti.

Namun kesengsaraan keuangan mereka tidak akan berhenti ketika mereka sampai di tanah air.

Yunani tengah mengalami krisis karena tak mampu membayar utang sebesar US$1,7 miliar dolar kepada Dana Moneter Internasional, atau IMF yang jatuh tempo pada Selasa (30/6). Untuk mencegah warga menarik seluruh uangnya di bank, pemerintah menutup seluruh bank.

Rakyat Yunani akan menentukan nasib mereka melalui referendum yang akan digelar pada Ahad (5/7), untuk menentukan apakah mereka menerima dana talangan Eropa dengan segala syaratnya atau menolaknya. Salah satu syaratnya adalah penghematan, kenaikan pajak dan pemotongan pensiun.

Limnioti, 36, kini menganggur setelah usaha kecil tempat dia bekerja bangkrut. Sementara suaminya, Patronis, 39, masih bekerja sebagai teknisi helikopter untuk militer Yunani.

"Hanya ada tiga hal yang menyelamatkan kami sekarang: keluarga, teman-teman dan Tuhan," kata Limnioti. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER