Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika Richard Matt melarikan diri dari penjara, dia berharap dapat melihat anak perempuannya. "Aku selalu berjanji kepadamu, bahwa aku akan melihatmu di luar (penjara)," tulis Matt di dalam surat kepada anak perempuannya.
Dilansir
CNN, anak perempuannya tersebut menerima surat itu tiga hari setelah Matt dan David Sweat berhasil meloloskan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Clinton di New York, Amerika Serikat.
Kata-kata Matt di dalam surat tersebut, disampaikan ke sebuah kertas oleh sumber penegak hukum. Surat itu disimpan oleh Matt sampai tanggal 6 Juni, hari dimana ia dan Sweat kabur dari penjara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada laporan yang mengindikasikan bahwa anak perempuan Matt mengetahui bahwa ayahnya telah merencanakan untuk kabur bersama temannya dari penjara.
"Aku selalu menepati janjiku," tulis Matt di dalam surat tersebut.
Namun, dia gagal menepati janjinya. Polisi menembaknya hingga tewas setelah dia menodongkan senapan berburu kepada polisi.
Dia dan Sweat berpencar setelah berhasil kabur, disinyalir, Matt telah meminum minuman keras sebelum akhirnya dia dan Sweat menemukan sebuah kabin. "Dia terlalu lemah untuk ikut saya," kata Sweat setelah di tangkap minggu ini.
Ketika Polisi Perbatasan Amerika menemukan Matt seminggu yang lalu, dia sedang berbaring sendiri di belakang sebuah pohon. Matt tidak menuruti perintah dari polisi, sampai akhirnya dia ditembak hingga tewas. Sebelumnya, polisi bisa mencium bau alkohol dari tubuh Matt.
(stu)