Putrajaya, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan menggugat media yang menuduhnya korupsi. Tuduhan yang tidak bisa dibuktikan tersebut telah berkembang liar dan memicu tekanan dari para oposisi.
Diberitakan Reuters, Minggu (5/7), Najib akan berbicara dengan para pengacaranya soal "tuduhan liar ini". Sebelumnya laman The Star mengatakan, Najib akan melayangkan gugatan pada media Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa pekan ini.
"Saya akan membicarakan ini dengan pengacara saya dan mereka akan memberikan saran cara hukum terbaik yang bisa saya ambil di negara ini dan di luar negeri," kata Najib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya WSJ menampilkan artikel hasil penyelidikan yang menunjukkan bahwa US$700 juta, atau sekitar Rp9,3 triliun dana dari lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad, atau 1MDB, mengalir ke rekening pribadi Perdana Menteri Najib Razak.
Dilaporkan WSJ, terdapat lima deposito di dalam rekening Najib dan dua transaksi terbesar, senilai US$620 juta (Rp8,2 triliun) dan US$61 juta (Rp812 miliar), dilakukan pada Maret 2013 selama kampanye pemilu di Malaysia.
Najib membantah tuduhan yang menurutnya tidak berdasar itu. Dia mengatakan ada pihak-pihak yang ingin merusak pemerintah dan menggulingkan dirinya.
"Jika saya ingin mencuri, tidak masuk akal jika saya meletakkan uang itu di rekening Malaysia. Sebagai perdana menteri saya tidak akan mengkhianati rakyat Malaysia dan harta benda milik mereka. Ini janji saya," kata dia.
Apa pun dalih Najib, isu ini sudah kadung ramai dibicarakan di Jiran. Dua partai oposisi utama Malaysia, DAP dan PKR, mendesak dilakukannya debat parlemen untuk membicarakan masa depan Najib.
Politisi DAP Charles Santiago mengatakan bahwa dia dan 72 anggota dewan lainnya, termasuk perwakilan partai politik dan organisasi non-pemerintah, telah melancarkan laporan ke kepolisian terkait tuduhan korupsi itu.
"Kami meminta polisi menyelidiki laporan WSJ yang menyebutkan uang miliaran dimasukkan ke rekening pribadi Najib dan segera melakukan tindakan yang diperlukan," kata Santiago.
Lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad, atau 1MDB tengah menghadapi badai kritik atas utang sebesar US$11,6 miliar. Berbagai tudingan soal salah urus keuangan juga ramai diberitakan terkait 1MDB.
Tak ayal, Najib, yang menjabat sebagai salah satu dewan penasehat lembaga ini, juga menerima kritikan, utamanya dari tokoh senior Malaysia, Mahathir Mohamad.
Saat ini, bank sentral negara itu, auditor umum, kepolisian dan Komite Akuntan Publik dari parlemen Malaysia tengah melakukan penyelidikan terpisah tentang 1MDB.
Dokumen yang berisi hasil penyelidikan sementara ini akan dilaporkan oleh lembaga audit dan Komite Akuntan Publik pada Kamis (9/7) mendatang.