Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti dari pemerintahan China menggunakan ayam, ikan dan katak untuk mencoba memprediksi gempa bumi di negara itu.
Seperti dilaporkan China Daily, biro seismologi di kota timur Nanjing telah mengubah tujuh peternakan hewan menjadi stasiun pengukuran gelombang seismik.
Biro seismologi China bahkan meminta para peternak melaporkan perubahan perilaku binatang ternak mereka setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini dilakukan pemerintah China karena hewan dinilai tanggap terhadap gempa bumi sebelum bencana itu terjadi, dengan menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Sebelum gempa terjadi ayam cenderung berupaya terbang ke atas pohon, sementara ikan melompat keluar dari air dan katak bergerak dalam satu kelompok.
Lebih lanjut, Nanjing berencana merekrut tujuh peternakan lagi pada tahun ini dalam program tersebut. Mereka juga yakin, dengan adanya lebih dari tiga spesies hewan, hal tersebut akan membantu mereka memprediksi adanya gempa.
Namun, beberapa penjaga hewan tampak enggan terlibat dalam usaha pemerintah tersebut.
"Kebun binatang kita tidak bisa ditransformasikan menjadi tempat pengamatan, karena binatang memang akan menampilkan perliku abnormal ketika mereka diganggu oleh pengunjung," kata seorang penjaga kebun binatang lokal anonim, dikutip dari Asia One, Senin (6/7).
Menggunakan binatang untuk memprediksi gempa bumi bukanlah hal baru di china. Media pemerintah memaparkan bahwa sejak tahun lalu, pusat kota Nanchang menggunkan anjing untuk memprediksi gempa.
China memang kerap kali diguncang gempa, dengan korban jiwa mencapai ratusan ribu orang. Baru-baru ini, tiga orang tewas dalam gempa bumi fatal yang terjadi pekan lalu, di wilayah bagian barat Xinjiang.
(ama/ama)