Ribuan Anggota Militan Suriah dan Irak Kelahiran Rusia

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jul 2015 17:14 WIB
Dinas Keamanan Federal Rusia memaparkan terdapat sekitar 2.200 anggota militan di Irak dan Suriah yang merupakan kelahiran Rusia.
Dinas Keamanan Federal Rusia memaparkan terdapat sekitar 2.200 anggota militan di Irak dan Suriah yang merupakan kelahiran Rusia. (Ilustrasi/Thinkstock/Jupiterimages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Direktur Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Oleg Syromolotov memaparkan terdapat sekitar 2.200 anggota militan di Suriah dan Irak yang merupakah kelahira Rusia. Hal ini, menurut Syromolotov, "sangat mengkhawatirkan."

"Di antara mereka, sekitar 500 orang berasal dari beberapa negara di Eropa, dan mereka telah mendapat kewarganegaraan, izin tinggal atau status pengungsi dari negara-negara tersebut," kata Syromolotov.

Tingginya jumlah jihadis kelahiran Rusia, lanjut Syromolotov, menjadikan kebutuhan untuk menekan "setiap langkah" ISIS dan kelompok militan lainnya untuk memasuki wilayah Rusia dan mendekati warga Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami benar-benar menganalisis laporan pemimpin IS (ISIS) yang menyatakan terdapat transisi jihadis, ke warga keturunan Kaukasus Utara dan di Asia Tengah," kata Syromolotov.

Ancaman yang saat ini dikhawatirkan adalah para jihadis tersebut kembali ke tanah air setelah berperang dan menerima doktrin, untuk membuat kekacauan di negara asal.

"Sudah jelas mereka tidak hanya membawa potensi serangan teroris, tetapi juga idealisme radikal yang dapat berdampak negatif kepada masyarakat, terutama pemuda," kata Syromolotov.

Menurut Pusat Studi Radikalisasi Internasional, hingga Januari 2015 terdapat lebih dari 20 ribu warga negara asing dari sekitar 100 negara di seluruh dunia diperkirakan bertempur bersama berbagai kelompok militan, termasuk ISIs.

Dari jumlah tersebut, hampir seperlima di antaranya berasal dari Eropa Barat, utamanya dari Inggris dan Jerman. Sementara, terdapat lebih dari 1.000 pejuang berasaldari Yordania, Maroko, Arab Saudi dan Tunisia. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER