Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Spanyol dan Maroko telah menangkap tujuh orang yang dicurigai menjadi perekrut para wanita untuk bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah.
Spanyol adalah satu dari banyak negara Eropa yang sedang berupaya menghentikan radikalisasi terhadap pemuda Islam oleh ISIS dan mencegah mereka berangkat ke Irak dan Suriah.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol pada Selasa (7/7) mengatakan empat wanita dan satu pria ditangkap di Barcelona dan daerah kantong imigran Afrika Utara di Spanyol, Ceuta dan Melilla, serta dua pria lainnya di Fnideq, Moroko, yang berdekatan dengan Ceuta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Dalam Negeri menambahkan, ketujuh orang tersebut dituduh telah membentuk sebuah jaringan untuk menemukan, merekrut dan mengirim wanita ke Suriah dan Iraq atas nama ISIS.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Spanyol tidak dapat mengatakan apakah para wanita tersebut secara khusus direkrut untuk ISIS atau untuk fungsi lain.
Sebelumnya, beberapa wanita dengan paspor Eropa telah ditarik oleh ISIS untuk bergabung dalam konflik di Suriah dan Irak, atau hanya sekedar menjadi istri bagi para militan.
Pada September lalu, polisi Spanyol menangkap sembilan orang yang diduga menjadi terkait dalam sel teroris yang berkaitan dengan ISIS di Melilla.
Denmark mengatakan pada Jumat (2/7) mereka saat ini menghadapi ancaman dari warganya yang telah kembali dari medan perang di Irak dan Suriah. Sekitar 110 orang Denmark sudah bergabung dengan ISIS.
(stu)