RUU Turunkan Bendera Konfederasi Diloloskan

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2015 16:57 WIB
Rancangan Undang-Undang penurunan bendera Konfederasi dari tiang di halaman Gedung Legislatif Negara Bagian Carolina Selatan  diloloskan DPR setempat.
Bendera Konfederasi dianggap sebagian pihak sebagai simbol perbudakan dan rasisme, sementara pihak lain memandangnya sebagai warisan sejarah. (Reuters/Jason Miczek)
Charleston, CNN Indonesia -- Badan legislatif negara bagian Carolina Selatan meloloskan satu rancangan undang-undang untuk menurunkan bendera tempur Konfederasi dari halaman gedung badan legislatif negara bagian itu.

Keputusan ini diambil setelah terjadi perdebatan penuh emosi selama 13 jam pada Kamis (9/7) dini hari.

Bendera, yang berasal dari jaman Perang Saudara Amerika pada 1861-1865, ini merupakan simbol perbudakan dan rasisme bagi banyak pihak, namun merupakan warisan wilayah selatan AS bagi pihak yang lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RUU, yang sudah diloloskan oleh Senat, disetujui dalam pemungutan ketiga dan terakhir di DPR dengan perbandingan suara 94-20, dan kini berada di tangan Gubernur Nikki Haley untuk diundangkan.

Sebelumnya, Haley mengatakan akan menandatanganinya.

Ketika badan legislatif mulai melakukan perdebatan ini, Divisi Penegakan Hukum Carolina Selatan mengatakan tengah menyelidiki ancaman yang diterima oleh anggota badan legislatif dari kedua partai terkait masalah tersebut.

RUU ini lolos setelah melalui perdebatan selama tiga hari di kedua majelis badan legislatif negara bagian itu, dan situasi pada Rabu (8/7) malam sempat memanas.

Hasil pemungutan suara ini dicapai hampir tiga minggu setelah sembilan umat gereja ditembak mati ketika mengikuti kajian Injil di satu gereja kulit hitam di Charleston pada 17 Juni.

Perselisihan soal bendera ini dipicu oleh foto tersangka pelaku penembakan yang berpose dengan bendera Konfederasi yang diunggah di situs yang memuat menifesto rasis.

Pembunuhan ini juga menimbulkan gelombang penolakan di seluruh wilayah Selatan Amerika, mulai dari politisi hingga pengusaha dan dipimpin langsung oleh Gubernur Haley.

RUU ini sempat mengalami hambatan ketika perdebatan berlanjut pada Rabu malam saat kubu partai Republik mengajukan puluhan amendemen yang bertujuan memperhalus dampak penurunan bendera itu dan memindahkannya ke satu museum.

“Jika anda tidak tergugah dengan penderitaan warga Charleston, anda tidak punya hati,” ujar Jenny Anderson Horne, anggota legislatif berkulit putih dari Partai Republik, yang kecewa dengan anggota legilatif dari partainya sendiri.

Salah satu amandemen yang hampir diloloskan adalah upaya melakukan referendum soal penurunan bendera itu di tingkat negara bagian.

Setelah pemungutan suara pertama Chris Corley, anggota badan legislatif dari Partai Republik yang berkulit putih dan mendukung pengibaran bendera, mengusulkan untuk mengganti bendera itu dengan satu bendera putih tanda menyerah.

Dia mengecam partainya karena tidak mendukung usul yang diajukan itu. “Mungkin langkah ini akan membuat semua pihak senang,” katanya.

Sementara itu anggota Partai Republik yang lain mengkritik Haley karena terburu-buru mengajukan RUU tersebut.

Sebelumnya, Anggota Badan Legislatif Partai Demokrat Wendell Gilliard, yang berkulit hitam dan berasal dari Charleston, mendesak agar RUU itu didukung sebagai penghormatan terhadap keluarga korban yang tewas dalam penembakan di gereja itu.
Bendera Konfederasi banyak dikibarkan di rumah-rumah warga di wilayah Selatan Amerika Serikat. (Reuters/Brian Snyder)
Pendukung pengibaran bendera itu menolak keterkaitan bendera tersebut dengan perbudakan, dan mengatakan bendera itu merupakan penghormatan terhadap semua pihak yang bertempur dan tewas di wilayah negara bagian tersebut, serta bahwa Konfederasi selatan adalah kubu yang kalah dalam Perang Saudara tersebut.

Bendera ini sebelumnya dikibarkan di atas Gedung Legislatif Negara Bagian pada 1961, bersama dengan bendera negara bagian dan bendera nasional, pada peringatan seratus tahun Perang Saudara.

Pada 2000, bendera ini dipindahkan dari atap gedung ke halaman dekat monumen yang terletak tak jauh pintu masuk Gedung Legislatif.

Dukungan kuat terhadap RUU dari kedua partai yang bertolak belakang dengan sentimen beberapa bulan lalu ini, terutama disebabkan oleh gelombang simpati di tingkat nasional terhadap sembilan korban yang tewas di tembak di Gereja Emanuel African Methodist Episcopal, Charleston itu. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER