Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok sayap kanan Amerika Serikat, Dewan Masyarakat Konservatif, atau CofCC diduga berperan dalam meradikalisasi penembak gereja kulit hitam di Charleston, Dylann Roof. Beberapa hari setelah serangan yang menewaskan sembilan orang tersebut, terungkap bahwa pemimpin kelompok CofCC, Earl Holt merupakan pendonor dana sejumlah politisi Partai Republik AS, seperti Ted Cruz, Rand Paul dan Rick Santorum.
Dilaporkan The Guardian, Holt menyumbangkan dana sebesar US$65 ribu atau setara dengan Rp866 juta untuk membiayai kampanye Partai Republik AS dalam beberapa tahun terakhir. Namun Holt kerap kali dikenal sebagai tokoh yang kerap memicu rasisme, salah satunya dengan komentarnya yang menyebut warga kulit hitam "pemalas, bodoh dan ras paling kriminal dalam sejarah dunia", yang tersebar secara daring
Menanggani laporan ini, tim kampanye Ted Cruz, yang akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam kampanye 2016 mendatang, menyatakan akan mengembalikan semua dana yang telah diterima dari Holt.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Holt, 62, adalah pemimpin CofCC, sebuah organisasi aktivis yang berbasis di Missouri. Kelompok ini tercantum dalam sebuah website dengan manifesto berbau rasisme yang terdaftar atas Dylann Roof, pelaku penembakan di Gereja Emanuel African Methodist Episcopal di Charleston, Carolina Selatan, pada Rabu (17/6) malam.
Manifesto yang beralamat di lastrhodesian.com itu terkuak pada akhir pekan lalu, dan kini tengah diselidiki oleh FBI. Dalam situs tersebut, terdapat foto Roof tengah membakar bendera AS dan pembelaan terhadap penyerangan yang dia lakukan.
Manifesto tersebut juga menuliskan rincian "pembunuhan warga kulit putih yang brutal oleh warga kulit hitam." Rincian tersebut merujuk pada situs kelompok CofCC.
Roof, 21, berhasil dibekuk polisi dengan tuduhan pembunuhan sembilan warga kulit hitam di gereja. Dia diduga bergabung dengan kelompok studi Alkitab di dalam gereja sebelum melepaskan tembakan membabi buta dan melarikan diri.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Ahad (21/6), Holt menyatakan bahwa "tidak mengherankan" Roof mengambil rincian penyerangan berbau rasisme dari website CofCC, karena website tersebut memberikan rincian yang "akurat dan jujur."
"CofCC tidak bertanggung jawab atas tindakan individu gila ini, hanya karena ia memperoleh informasi yang akurat dari website kami," bunyi pernyataan dari Holt, dikutip dari The Guardian.
Meski demikian, Holt menolak berkomentar secara langsung dan lebih rinci ketika dihubungi The Guardian pada Ahad malam.
Pada 2014, Holt dilaporkan menyebut warga kulit hitam sebagai "Africanus Criminalis," sebuah istilah dalam bahasa latin yang merendahkan warga kulit hitam. Holt telah meminta maaf atas komentarnya tersebut. Meski demikian, dalam wawancara denhan radio Missouri, Holt beberapa kali kedapatan menyebut "niggers," istilah yang dihindari untuk menyebut warga kulit hitam.
Menurut data dari Komisi Pemilihan Federal (FEC) Holt menyumbang US$8.500 atau sekitar Rp113 juta kepaa Cruz, senator Texas dan lembaga Dana Bantuan Pekerjaan, Pertumbuhan dan Kebebasan sejak 2012. Dalam indentitas penyumbang, Holt dikatergorikan sebagai "pelaku usaha properti."
Holt juga telah memberikan dana sebesar US$1.750, atau sebesar Rp23 juta kepada RandPAC, komite aksi politik dari Rand Paul, senator Kentucky yang juga berupaya mencalonkan diri sebagai presiden AS dalam pemilu 2016.
Holt juga membantu dana kampanye pemilihan presiden kepada Mitt Romney pada 2012 sebesar US$2.000 atau setara Rp26 juta.
Lebih lanjut, Holt juga menyumbangkan dana sebesar US$1.500 kepada Santorum, mantan senator Pennsylvania dan salah satu bakal calon presiden dari Partai Republik tahun 2012, yang akan mencalonkan diri lagi tahun 2016 mendatang. Santorum juga menghadiri upacara mengenang korban yang tewas di Gereja Emanuel AME pada Ahad (21/6).
"Senator Santorum tidak membenarkan atau menghormati komentar rasis atau kebencian apapun. Titik. Pandangan Senator dalam kampanyenya berfokus pada penyatuan Amerika, bukan perpecahan," kata juru bicara Santorum, Matthew Beynon.
Juru bicara Rand Paul tidak bersedia memberikan komentar terkait hal ini.
Sementara, manifesto Roof yang kini tidak dapat diakses, dipenuhi oleh komentar rasis yang merendahkan warga kulit hitam. Dalam sebuah artikel pada Februari 2014, seorang pembaca dengan nama "Earl P Holt III" menyatakan bahwa aktivis kulit hitam akan "membunuh Anda, memperkosa seluruh keluarga Anda, dan membakar rumah Anda."
(ama/ama)