Athena, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras memenangkan dukungan dari parlemen negara itu untuk proposal reformasi besar-besaran yang bertujuan mendapatkan paket penyelamatan internasional baru.
Meski demikian dia menghadapi tentangan dari partainya sendiri yang bisa mengancam suara mayoritas di parlemen.
Langkah-langkah, yang mendapat persetujuan awal dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional sebelum pertemuan para menteri keuangan zona euro pada Sabtu (11/7) ini, diloloskan parlemen dengan dukungan dari partai pro-Eropa yang beroposisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penutupan bank dan ketergantungan penuh pada bantuan kredit darurat dari Bank Sentral Eropa, langkah ini dipandang sebagai kesempatan terakhir untuk menghindari kehancuran sistem finansial dan mencegah Yunani keluar dari euro.
Akan tetapi dalam satu isyarat buruk terhadap stabilitas pemerintah, 10 anggota perlemen dari partai yang berkuasa menyatakan diri abstain atau menentang proposal itu, sementara tujuh anggota lainnya tidak datang. Hal ini membuat Tsipras kekurangan suara untuk meloloskan proposal itu dari partainya sendiri.
Sebelum pemberian suara, anggota parlemen sayap kiri terkemuka dari partai Syriza yang berkuasa menyatakan tidak bisa mendukung langkah menaikkan pajak dan mengurangi pengeluaran yang diusulkan Tsipras itu, setelah referendum pada Minggu menolak langkah penghematan serupa.
Menteri Energi Panagiotis Lafazanis, Wakil Menteri Tenaga Kerja Dimitri Stratoulis dan juga ketua parlemen Zoe Constantopoulou, menyatakan diri “Hadir” yang sebenarnya berarti abstain dan mencabut dukungan mereka pada pemerintah.
“Pemerintah diperas untuk mendapatkan sesuatu yang tidak menggambarkan apa yang diwakilinya,” kata Constantapoulou.
Setelah pemungutan suara di parlemen, dimana anggota sayap kiri kaget dengan langkah Tsipras menerima langkah-langkah penghematan yang sebelumnya ditentang itu, perdana menteri Yunani ini mengatakan akan memusatkan perhatian untuk mendapatkan satu kesepakatan.
“Parlemen hari ini memberi mandat kuat kepada pemerintah untuk menyelesaikan perundingan dan mencapai kesepakatan yang layak secara ekonomi dan sosial dengan mitra-mitranya,” ujar Tsipras.
“Prioritasnya sekarang adalah mendapatkan hasil yang positif dari perundingan itu. Semua hal lain akan tercapai pada waktunya nanti.”
Jumat (10/7) para pakar dari Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa dan IMF, mengkaji permintaan bantuan dan proposal reformasi ekonomi yang menjadi syarat bagi pemberian pinjaman.
 Proposal yang diajukan hampir sama dengan proposal yang ditolak oleh rakyat Yunani lewat referendum. (Reuters/Yannis Behrakis) |
Satu sumber yang terlibat dalam masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa Uni Eropa dan IMF mengeluarkan penilaian awal yang positif pada permintaan paket penyelamatan baru yang diajukan Yunani.
Penilaian positif ini, ditambah dengan kesimpulan bahwa Athena memerlukan sekitar 74 miliar euro dana untuk memenuhi kewajibannya, akan menjadi bagian penting dalam perundingan antara para menteri zona euro di Brussels pada Sabtu (11/7) siang waktu setempat.
Tetapi setelah perayaan di Athena menyusul hasil referendum yang menolak langkah penghematan lebih jauh, muncul rasa kesal karena parlemen kini diminta menerima paket langkah-langkah yang sangat mirip.
Ketua partai Yunani Merdeka yang berhaluan kanan, yang merupakan koalisi junior dalam pemerintahan Tsipras, mengatakan anggota parlemen dari partainya akan mendukung proposal itu “dengan berat hati.”
Lima anggota sayap garis keras Syriza bernama Plaftorm Kiri menandatangani satu surat yang berbunyi bahwa negara itu lebih baik kembali ke drachma, mata uang Yunani sebelum euro, daripada menerima langkah penghematan lebih jauh tanpa penghapusan hutang.
“Proposal ini tidak sejalan dengan program Syriza,” kata Lafazanis, yang merupakan anggota faksi kiri ekstrim, sebelum pemberian suara di parlemen.
Beberapa ribu warga berdemonstrasi di depan gedung parlemen sebelum pemungutan suara untuk menentang langkah penghematan itu.
“Serius dan Kredibel”Jerman, yang mengeluarkan dana paling besar bagi upaya penyelamatan daripada negara lain, bersikap hati-hati. Seorang juru bicara kementerian keuangan menolak restrukturisasi hutang yang akan menurunkan nilai sebenarnya.
Perancis, pendukung terkuat Yunani tetap di zona euro, segera mengeluarkan pujian. Presiden Francois Hollande menyebut tawaran itu “serius dan kredibel”.
 Jerman dan Perancis berbeda pendapat soal upaya menangani krisis ekonomi Yunani yang bisa berdampak pada mata uang tunggal euro. (Reuters/Philippe Wojazer) |
Sementara ketua Eurogroup Jeroen Dijsselbloem menggambarkannya sebagai “usul yang lengkap” meski menolak memberi rincian.
“Dukungan luas pada Yunani membuatnya lebih kredibel, tetapi kita harus tetap mempertimbangkan dengan hati-hati apakah proposal itu bagus dan angkanya masuk akal,” katanya kepada wartawan. “Apapun hasilnya, ini adalah keputusan besar yang harus kami ambil.”
Dukungan pemberi pinjaman sangat penting bagi para pemimpin zona euro untuk mendukung proposal itu.
Dijsselbloem, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dan ketua IMF Christine Lagarde membicarakan rencana itu dalam konperensi lewat sambungan telepon.
Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan Yunani dan para kreditor semakin mendekati kesepakatan, dan meminta satu penyesuaian pada beban hutang Yunani untuk meringankan arus kasnya.
Yunani meminta hutang bernilai 53,5 miliar euro untuk menutup hutangnya hingga 2018, kajian ulang terhadap target surplus utama terkait penurunan tajam perekonomiannya, dan “menilai ulang” hutang jangka panjang negara itu.
Kesepakatan yang dicapai harus disetujui oleh parlemen negara-negara anggota zona euro termasuk Jerman.
(yns)