Arab Saudi Serang Yaman di Jeda Kemanusiaan

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Jul 2015 15:52 WIB
Pasukan udara koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan ke sasaran-sasaran Houthi di Yaman meski PBB mengumumkan masa jeda kemanusiaan seminggu.
Koalisi pimpinan Arab Saudi terus melakukan serangan meski ada jeda kemanusiaan PBB selama seminggu. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Sanaa, CNN Indonesia -- Serangan udara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi dan serangan senjata berat antara faksi-faksi yang bertikai terjadi di sejumlah kota Yaman, satu pelanggaran atas jeda kemanusiaan PBB yang dimulai tengah malam.

Jeda kemanusiaan yang ditengahi oleh PBB ini seharusnya berjalan selama satu minggu dan bertujuan agar bantuan bisa dikirim ke 21 juta rakyat Yaman yang selama tiga bulan mengalami perang saudara.

Satu koalisi negara-negara Arab melakukan serangan bom lewat udara dengan sasaran gerakan Houthi yang merupakan sekutu Iran sejak akhir Maret untuk mengembalikan kekuasaan kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour, yang melarikan diri ke Riyadh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan udara menggempur sasaran Houthi dan unit-unit militer Yaman di ibukota Sanaa dan kota Taiz serta Aden pada Sabtu (11/7). Warga melaporkan bahwa pertempuran artileri juga terjadi antara pejuang dan milisi setempat.

Di Aden, salah satu wilayah yang paling parah dilanda perang, para saksi mengatakan pasukan Houthi menembakkan mortir dan roket Katyusha ke arah pejuang oposisi yang berbasis di wilayah utara kota itu serta di sekitar bandara internasional.

Aksi serangan udara oleh sekutu Arab dan juga pertempuran darat telah menewaskan lebih dari tiga ribu orang sejak 26 Maret.

Houthi, yang merupakan sekte Muslim Syiah dan sekutu militernya mengatakan telah menyebar ke seluruh negara itu sebagai bagian dari revolusi melawan pemerintah yang korup, dan militan Sunni garis keras yang merupakan sekutu pasukan lawan. Mereka menegaskan akan terus melanjutkan pertempuran meski ada jeda kemanusiaan PBB.

“Pasukan keamanan dan angkatan bersenjata mempertahankan hak untuk bertempur dan memburu elemen-elemen al Kaidah dan ISIS sebagai bagian dari langkah membela rakyat kami,” ujar Kolonel Sharaf Luqman, juru bicara militer Houthi, dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan Sabtu.

Seluruh kubu yang terlibat dalam konflik Yaman sebelumnya menyambut baik jeda kemanusiaan itu dan meminta agar periodenya diperpanjang.

Tetapi pemerintah di pengasingan menginginkan Houthi membebaskan tahanan dan menyerahkan wilayah yang direbut dalam pertempuran paling akhir, sementara Houthi meragukan masa jeda ini akan bisa dipertahankan.

“Agresi Arab Saudi, dengan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, mengkonfirmasi bahwa mereka akan terus melakukan agresi ke Yaman, dan tidak akan melaksanakan janji kepada PBB,” ujar seorang pejabt militer yang dikutip oleh kantor berita pemerintah Saba. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER