Moskow, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani surat keputusan pemotongan gaji pegawai pemerintahannya sebesar 10 persen. Hal tersebut sudah diumumkan oleh pemerintah Rusia melalui situs web resmi pada Senin (13/7), seperti yang dilansir oleh
Reuters.Keputusan yang diambil Putin tersebut merupakan langkah nyata pemerintahan Rusia yang sedang 'mengencangkan ikat pinggang' karena perekonomiannya terancam resesi, akibat menurunnya harga minyak dan sanksi dari negara barat terkait pecahnya konflik dengan Ukraina.
Dalam pernyataan resmi mengenai pemotongan gaji disebutkan pula kalau pemerintah Rusia hanya akan mengeluarkan dana untuk menggaji 1 juta pegawai, mulai dari yang bekerja di balik meja hingga penjaga gedung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut merupakan salah satu perubahan dari kebijakan yang ditetapkan pemerintah Rusia pada Mei 2014. Padahal ketika itu disebutkan kalau jumlah pegawai pemerintahan Rusia lebih dari 1,1 juta pegawai.
Walau surat keputusan pemotongan gaji sudah resmi beredar, namun belum diketahui apakah akan ada pemutusan hubungan kerja atau mutasi bagi pegawai pemerintahan Rusia.
Banyak pengamat yang meramalkan kalau pemotongan gaji bagi pegawai pemerintahan Rusia akan semakin membuat suram kondisi di sana.
Beberapa mengatakan kalau Rusia mendadak melarat hingga melakukan pemotongan gaji pegawai pemerintahan lantaran banyak pejabat pemerintahannya yang melakukan tindak korupsi.