Donald Trump Sindir Pemerintah AS Terkait Kaburnya El Chapo

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 00:19 WIB
Meski kerap kali mengritik kebijakan pemerintah AS, namun kepopuleran miliuner tersebut cukup meningkat sejak bulan lalu.
Donald Trump sebut pelarian gembong narkoba El Chapo tidak akan terjadi jika pemerintah AS batasi hubungan dengan Meksiko. (Reuters/Dominick Reuter)
New York, CNN Indonesia -- Donald Trump, kandidat dari Partai Republik untuk pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan kalau peristiwa kaburnya bos mafia narkoba asal Meksiko, Joaquin "El Chapho" Guzman tidak akan terjadi jika pemerintah AS mendengarkan sarannya untuk membatasi hubungan dengan Meksiko.

Semakin menyudutkan pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut, Trump juga menuduh kalau pemerintah Meksiko berhasil melakukan lobi-lobi terlarang.

"Pemerintah Meksiko yang sangat korup sengaja melepas Guzman. Ini sudah terjadi dua kali. Ia adalah bandar besar," kata Trump, seperti yang dilansir oleh The Telegraph pada Senin (13/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini mungkin ia berada di AS dan kembali menjual narkoba karena lemahnya penjagaan perbatasan kita. Sekali lagi Meksiko telah mengambil keuntungan dari kita namun meninggalkan kesengsaraan," lanjut Trump.

Komentar Trump tentang Guzman dan Meksiko terdengar sangat pedas, padahal tim sukses telah memintanya untuk bersikap tenang dalam menanggapi isu tersebut karena Partai Republik berusaha meraih suara etnis hispanik.

Meski kerap kali mengritik kebijakan pemerintah AS, namun kepopuleran miliuner tersebut cukup meningkat sejak bulan lalu, saat ia mengatakan kalau Meksiko hanya mengirim pemerkosa dan penjahat ke AS.

Tidak hanya bersuara di media, Trump juga berkoar-koar di Twitter.

"Bandar narkoba Meksiko kabur dari penjara. Tindakan korup yang merugikan AS. Saya sudah beri tahu Anda!" tulis Trump.





Guzman, yang memimpin kartel narkoba Sinaloa, melarikan diri dari penjara dengan tingkat keamanan tinggi di Altiplano, Meksiko, pada Sabtu (11/7).

Ia menggali lantai penjaranya hingga berbentuk sebuah lorong bawah tanah yang berujung ke sebuah gedung yang sedang dibangun. Pihak kepolisian kini tengah menanyai lebih lanjut 30 penjaga penjara tersebut.

"El Chapo sudah merencanakan ini sejak ia dipenjara pada Februari 2014. Ia juga didukung oleh berbagai pihak yang menginginkan dirinya lepas dari penjara," kata Raul Benitez Manaut, pengamat keamanan dari National Autonomous University di Meksiko.

(ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER