Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras awal pekan ini mengaku tidak memercayai langkah-langkah ekonomi baru yang dipaksakan kepadanya oleh para kreditor Eropa sebagai syarat pemberian dana talangan senilai US$96 miliar.
Kesepakatan tersebut memerlukan persetujuan dan retifikasi dari parlemen Yunani, sebelum dana talangan dapat dikucurkan oleh kreditor Eropa untuk menghindari Yunani dari jurang kebangkrutan.
"Kami tidak percaya kepada kesepakatan yang dipaksakan kepada kami," kata Tsipras dalam wawancara di televisi nasional sesaat setelah berunding dengan 18 negara zona euro di Brussels, Belgia, awal pekan lalu, dikutip dari
CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun tidak memercayai paket reformasi tersebut, Tsipras mengungkapkan akan menindaklanjuti dan memastikan kesepakatan ini diterapkan dengan baik.
Selama berbulan-bulan, Tsipras dan partainya, Syriza melontarkan penentangan terhadap paket reformasi ekonomi yang disertai langkah penghematan. Namun, Tsipras terpaksa menerima reformasi ekonomi itu untuk menjaga agar negaranya tetap berada di zona euro.
Dalam paket reformasi ekonomi itu, parlemen Yunani harus secara resmi menyetujui sejumlah langkah, seperti memperbaiki sistem pajak pertambahan nilai (PPN) dan memperluas basis pajak untuk meningkatkan pendapatan.
Langkah ini kemungkinan besar menyebabkan peningkatan penjualan pajak makanan di restoran dan barang lainnya hingga mencapai 23 persen. Selain itu, pajak badan perusahaan dapat naik dari 26 persen menjadi 28 persen.
Selain itu, Yunani terpaksa mereformasi kebijakan pensiun, dengan meningkatkan standar usia pensiun di usia 67 tahun dan mencegah warganya untuk pensiun dini.
Para kreditor zona Euro juga meminta Yunani untuk menjaga independensi badan statistik nasional dan memotong anggaran belanja negara.
Terpaksa menerima syaratDiperkirakan, sebagian besar anggota parlemen Yunani akan menyetujui paket reformasi ekonomi ini, meskipun sejumlah politisi partai Syriza diduga akan menolak. Pada pekan ini, Yunani harus menyetujui empat persayaratan tersebut.
Meski demikian, persetujuan parlemen Yunani terhadap paket reformasi ini merupakan langkah pertema sebelum dana talangan dapat mengalir ke Yunani. Pada 22 Juli mendatang, parlemen Yunani juga harus menyetujui sejumlah syarat lainnya terkait dana talangan ini.
Negara-negara zona euro, bersama dengan Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional, telah meminjamkan Yunani sekitar 233 miliar euro sejak 2010.
Pekan ini, IMF menegaskan kembali pandangannya bahwa utang Yunani tidak akan dapat terbayar tanpa reformasi ekonomi. Untuk memudahkan pembayaran, kreditor Eropa juga bersedia memperpanjang tenggang pembayaran utang.
(ama/stu)