ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Riyadh

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2015 11:07 WIB
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan bom bunuh diri di Arab Saudi yang menewaskan pelaku dan dua petugas pos penjagaan.
Tiga warga Arab Saudi diduga terlibat dalam pengeboman Masjid Syiah di Kuwait. (Reuters/Kuwait News Agency)
Riyadh, CNN Indonesia -- Satu bom mobil meledak di pos penjagaan dekat penjara paling dijaga ketat Arab Saudi menewaskan pengendaranya dan melukai dua petugas keamanan.

ISIS mengklaim serangan yang menurut televisi pemerintah Arab Saudi dilakukan oleh seorang remaja yang dicari polisi setelah membunuh pamannya.

Pengendara mobil itu meledakkan bom ketika petugas keamanan mengelilingi mobilnya pada Kamis (16/7) petang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan di dekat penjara yang menahan ratusan narapidana Islamis akan meningkatkan kekhawatiran terhadap ancaman miitansi di negara pengekspor minyak terbesar di dunia ini.

Kantor berita pemerintah SPA menyebut pelaku adalah Abdullah Fahd Abdullah al-Rashed yang lahir pada 1997 dan tidak pernah bepergian keluar wilayah Arab Saudi.

SPA menyebut pamannya yang tewas dibunuh bernama Rashid Ibrahim al Safyan dan pensiunan seorang kolonel.

Dalam pernyataan yang diunggah di internet, ISIS mengklaim bertanggungjawab atas pembunuhan petugas keamanan dan serangan itu, dan menyebutnya sebagai “operasi ganda”.

“Tahanan Muslim di Ha’er dan di segala penjuru harus tahu bahwa kami tidak akan lelah dan berhenti sampai kami membebaskan mereka., Insha Allah,” bunyi pernyataan ISIS.

ISIS meminta para pendukungnya melakukan serangan di wilayah kerajaan Arab Saudi dan pada awal Mei dua pengebom bunuh diri di masjid Syiah negara itu menewaskan 25 orang.

“Ketika petugas keamanan berjaga di pos pemeriksaan di Jalan Ha’er Riyadh, mereka memerintahkan pengendara satu mobil yang dicurigai untuk berhenti. Pengendara itu kemudian meledakkan diri yang menyebabkan dia tewas,” tulis pernyataan kementerian dalam negeri Arab Saudi.

Jalan itu menghubungkan Riyadh dengan penjara Ha’er yang menahan 1.375 narapidana kejahatan militansi.

Stasiun televisi Ekhbariya milik pemerintah mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa pengendara remaja itu membunuh pamannya sebelum melarikan diri dengan mobi miliknya.

Pengendara ini mencoba menerobos pos pemeriksaan dan kemudian meledakkan bom ketik apasukan keamanan mencoba menangkapnya.

Penahanan ribuan Islamis di Arab Saudi yang dituduh atau dinyatakan bersalah melakukan aksi militansi dalam satu dekade menyebabkan kemarahan di kalangan Muslim Sunni konservatif di negara itu. Akibat kemarahan ini terjadi aksi protes yang jarang terjadi pada 2011-2013.

Media setempat melaporkan bahwa dua warga Arab Saudi diduga terkait dengan aksi pengeboman bunuh diri di Kuwait bulan lalu. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER