AS Kembalikan Benda Kuno Irak yang Dicuri ISIS

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2015 17:22 WIB
Amerika Serikat mengembalikan barang antik ke pihak berwenang Irak, yang mereka rebut dalam serangan terhadap ISIS di Suriah.
Amerika Serikat mengembalikan barang antik ke pihak berwenang Irak, yang mereka rebut dalam serangan terhadap ISIS di Suriah. (Social media Web site via Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mengembalikan barang antik ke pihak berwenang Irak, yang mereka rebut dalam serangan terhadap ISIS di Suriah.

Peninggalan Irak itu diperoleh pasukan khusus AS dalam operasi pada Mei terhadap seorang komandan ISIS yang dikenal sebagai Abu Sayyaf. Barang-barang kuno itu termasuk prangko silinder kuno, gerabah, gelang logam dan perhiasan lainnya, serta pecahan kaca dari sebuah vas berwarna. Terdapat pula koin Islam kuno.

ISIS, kelompok Islam Sunni garis keras, telah mengobrak-abrik beberapa situs arkeologi terbesar di Irak utara, lalu mem-posting rekaman video militannya saat sedang menghancurkan monumen pra-Islam yang mereka anggap musyrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat Irak telah memverifikasi sepenuhnya kerusakan pada situs di bawah kontrol ISIS, tetapi mereka mengatakan bahwa rekaman kehancuran yang dirilis ISIS adalah bagian dari upaya untuk mengalihkan perhatian dari fakta bahwa ISIS menyelundupkan barang antik untuk mendapatkan uang tunai.

"Ini adalah bukti nyata pertama bahwa Daesh (ISIS) menjual artefak untuk mendanai kegiatan mereka," kata Duta Besar AS Stuart Jones.

"Tujuan mereka adalah untuk menjual barang-barang antik tersebut di pasar gelap global," katanya kepada wartawan di museum nasional Baghdad, tempat barang-barang itu diserahkan.

Abu Sayyaf, yang tewas dalam serangan itu, digambarkan oleh para pejabat AS sebagai komandan ISIS yang bertanggung jawab atas penjualan minyak dan gas.

Dia dibunuh di dekat kota Deir al-Zor, dekat ladang minyak utama Suriah, sekitar 100 km dari perbatasan Suriah-Irak di mana ISIS mendeklarasikan kekhalifahan mereka.

"Upaya hari ini merupakan salah satu keberhasilan dalam upaya mengembalikan warisan bersejarah Irak, tapi upaya untuk mengembalikan semua harta Irak terus dilakukan,” kata Jones.

Militan ISIS menajiskan istana Asiria atau Asyura dan Graeco-Romawi kuno di Irak utara termasuk ibu kota Asiria, Khorsabad,  yang berusia 2.700 tahun, serta kota-kota di Nimrud, Niniwe, dan kompleks gurun di Hatra.

Para pejabat Irak telah meminta bantuan internasional untuk melindungi situs bersejarah di negara mereka, menanyakan mengapa serangan udara pimpinan AS tidak mempertahankan situs-situs kuno.

Jones mengatakan bahwa dengan tidak adanya pasukan di lapangan, pemboman udara di dekat puing-puing kota kuno akan sangat terbatas dan bisa menjadi merugikan diri sendiri.

"Koalisi tidak memiliki pasukan di lapangan dan tentu menggunakan serangan udara terhadap sasaran seperti itu dapat merusak warisan Irak," kata dia. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER