New York, CNN Indonesia -- Lebih dari 95 persen wanita yang disurvei dalam studi baru di Amerika Serikat mengaku kalau mereka tidak menyesal telah melakukan prosedur aborsi dan merasa kalau prosedur tersebut adalah langkah yang tepat untuk diri mereka.
Peneliti dari University of California San Francisco School of Medicine telah bertanya kepada 600 wanita yang melakukan prosedur aborsi di 30 pusat kesehatan selama tiga tahun belakangan ini.
Ratusan wanita tersebut berusia sekitar 25 tahun dan berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka ditanyai perihal tujuan aborsi, perasaan setelah melakukan aborsi dan apakah mereka menyesal dengan keputusannya.
"Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah wanita mengaku kalau prosedur aborsi adalah langkah tepat yang mereka lakukan. Seiring waktu, mereka juga tidak lagi terlalu emosional saat memutuskan untuk melakukannya," kata laporan penelitian tersebut, seperti yang dilansir dari
Reuters."Mereka umumnya melakukan aborsi umumnya saat kehamilan trisemester pertama," lanjut laporan tersebut.
Prosedur aborsi menjadi perdebatan hingga ke ranah politik di AS.
Di beberapa negara bagian, hukum konservatif telah lama melarang prosedur aborsi hingga muncul gelombang untuk melegalisasi aborsi. Sebelas negara bagian di AS saat ini mulai menimbang soal legalisasi aborsi.
Mengenai aborsi, sejumlah anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Republik meluncurkan investigasi terhadap lembaga nirlaba Planned Parenthood yang menyediakan layanan informasi kesehatan reproduksi dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, Planned Parenthood. Investigasi ini menyusul beredarnya rekaman video soal penjualan organ janin yang telah diaborsi yang menjadi viral di internet, beberapa hari terakhir.
Dilaporkan
Reuters, rekaman video yang direkam secara diam-diam tersebut memperlihatkan seorang dokter dari Planned Parenthood mendiskusikan perdagangan organ tubuh dari janin yang telah diaborsi dengan seorang pembeli. Rekaman yang dinyatakan palsu tersebut berlangsung dalam acara makan siang di sebuah restoran.
Center for Medical Progress, kelompok anti-aborsi yang berbasis di California merilis rekaman video pada pekan ini, sebagai bukti nyata bahwa Planned Parenthood terlibat dalam penjualan janin yang digugurkan dan melakukan praktik aborsi parsial yang ilegal.
Planned Parenthood membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa baik lembaga itu maupun para pasien tidak mendapatkan keuntungan dari pendistribusian jaringan janin yang dilakukan untuk penelitian.
Sementara di Washington, juru bicara DPR AS, John Boehner memaparkan dia mendesak kongres menyelidiki "praktik mengerikan yang dilakukan oleh Planned Parenthood."
(ard/ard)