China Kembali Bidik Pejabat Tinggi atas Kasus Korupsi

Ranny Utami/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 11:33 WIB
Mantan ajudan senior Presiden Hu Jintao dibidik oleh pemerintah China atas kasus dugaan menerima suap dan menyelewengkan kekuasaan untuk mencari keuntungan.
Ling Jihua, mantan pembantu senior Presiden Hu Jintao, diduga menerima suap dari sejumlah oknum dan menggunakan posisi serta kekuasaannya untuk mencari keuntungan pribadi. (Lintao Zhang/Getty Images)
Beijing, CNN Indonesia -- Mantan ajudan senior pensiunan Presiden Hu Jintao, Ling Jihua kini menjadi target pemerintah China dalam upaya pemberantasan korupsi.

Pada Senin (20/7), pemerintah China mengungkap nama Ling masuk ke dalam daftar pejabat tinggi yang diduga menerima suap dan membocorkan rahasia negara.

"Dia atau keluarganya telah menerima suap besar. Ia juga memiliki rahasia besar partai dan negara, melanggar disiplin dan hukum," ujar pemerintah China dalam sebuah pernyataan singkat, seperti diberitakan Xinhua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia harus memikul tanggung jawab besar atas tindakan keluarganya yang mencari keuntungan dengan mempergunakan pengaruh posisinya," lanjutnya.

Selain korupsi, pemerintah China juga menjerat Ling dengan tuduhan kriminal lainnya. Namun, hingga kini dugaan kriminal tersebut belum diungkap.

Saat ini kasus dugaan korupsi yang menjerat Ling sudah memasuki tahap peradilan. Ling telah didakwa atas tuduhan korupsi dan dikeluarkan dari Partai Komunis.

Ling dan istrinya diketahui kerap menerima uang dan hadiah dari sejumlah oknum. Ling juga diduga memiliki hubungan tak resmi dengan sejumlah perempuan dan menggunakan kekuasaannya untuk menggaet perempuan-perempuan tersebut.

Jaksa penuntut mengaku telah memiliki bukti cukup atas penahanan Ling dan secara resmi telah membuat dakwaan terhadap dirinya. Akan tetapi, menurut sumber Reuters, Ling kemungkinan bisa terlepas dari segala tuntutan lantaran memiliki gangguan saraf.

Sementara itu, saudara laki-laki Ling, Ling Zhengce juga menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. Ia telah menjalani pemeriksaan atas kasusnya sendiri sejak akhir Juni lalu.

Selain Zhengce, media-media China juga kerap memberitakan anggota keluarga Ling lainnya yang diduga terlibat tindakan korupsi. Beberapa di antaranya telah ditahan oleh aparat keamanan setempat.

Ling telah diturunkan dari jabatan tingkat menteri pada September 2012 lalu, beberapa bulan setelah anaknya tewas dalam kecelakaan mobil. Saat itu, diketahui bahwa anak laki-lakinya sedang berkendara menggunakan mobil sport mewah.

Menurut salah satu petinggi Partai Komunis, kejahatan Ling dapat merusak citra partai dan memberikan efek buruk bagi masyarakat sehingga dia layak dikeluarkan.

Kasus Ling menimbulkan dilema bagi Beijing. Posisi Ling sebenarnya terbilang cukup sensitif karena ia termasuk ke dalam jajaran orang yang dekat dengan mantan Presiden Hu, pendahulu Xi Jinping.

Pada Maret lalu, juru bicara pemerintah membantah bahwa Hu terlibat dalam kasus Ling. Sebaliknya, menurut sumber Reuters, Hu justru mengizinkan proses penyelidikan terhadap dirinya untuk membuktikan dugaan tersebut.

Sejauh ini, belum ada komentar dari Ling ataupun keluarganya karena tidak jelas juga apakah Ling memiliki pengacara atau tidak.

Sejak memerintah pada 2012 lalu, Xi Jinping yang menjabat sebagai ketua Partai Komunis dan juga kepala militer China, mengeluarkan kebijakan tegas terkait pemberantasan korupsi.

Ia berjanji untuk memberangus setiap oknum yang terlibat korupsi, mulai dari pejabat tinggi hingga pejabat daerah lokal sekalipun.

Sampai saat ini, tangkapan besar terakhir China adalah mantan kepala keamanan dalam negeri Zhou Yongkang, 72 tahun. Bulan lalu, pemerintah memvonis Zhou seumur hidup atas kasus suap, membocorkan rahasia negara dan menyalahgunakan kekuasaan.

Sidang pengadilan Ling kemungkinan akan bersifat tertutup dan rahasia, seperti halnya sidang Zhou yang ditutup pada Mei lalu, mengingat Ling juga memiliki akses terhadap rahasia negara. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER