Bangkok, CNN Indonesia -- Pemerintah Thailand berencana mendiskusikan sebuah kampanye untuk menarik perhatian publik agar mendonasikan air minum ke sejumlah daerah yang terkena bencana kekeringan.
Diskusi ini dijadwalkan akan digelar pada Selasa (21/7) dalam pertemuan jajaran menteri dan kabinet pemerintahan.
Diberitakan Channel News Asia, pemerintah menyatakan bahwa air minum ini akan didistribusikan mulai dari sekolah-sekolah lokal yang didanai oleh Yayasan Kerajaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah-sekolah tersebut juga memiliki cadangan air bawah tanah sehingga publik juga akan menerima sokongan air bawah tanah untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian.
Perdana Menteri Thailand Jenderal Prayut Chan-ocha mengatakan kondisi kekeringan di negaranya tampak tidak semakin membaik. Ia pun meminta warga agar berhemat air dan menahan diri untuk melakukan sejumlah aktivitas, seperti mencuci mobil.
Selain itu, Jenderal Prayut juga mendesak perusahaan swasta agar menggunakan cadangan air milik mereka sendiri.
Saat ini, masih ada sejumlah wilayah di Thailand yang dilanda kekeringan.
Sementara hujan lebat yang turun di sejumlah daerah pada Minggu malam kemarin, terutama di daerah yang dilanda kekeringan di wilayah utara dan timur laut, justru menimbulkan banjir di beberapa bagian.
Pemerintah mengatakan ketinggian air di waduk Chao Phraya yang sangat rendah, kemudian meningkat sebesar 26 sentimeter. Hal ini memungkinkan bertambahnya pasokan air bagi warga sekitar.
Meski telah memasuki musim hujan, namun Thailand masih harus berkutat dengan bencana kekeringan yang melanda di enam dari 67 provinsi Negara Gajah Putih ini.
Badan Pusat Peringatan Bencana Nasional mengungkapkan penjatahan air terjadi di sepertiga wilayah Thailand, menyusul bencana kekeringan yang tidak kunjung usai.
Badan Meteorologi Thailand mengumumkan dalam beberapa hari ke depan tingkat curah hujan akan semakin tinggi, termasuk di ibu kota.
(den)