Korut Tidak Tertarik Dialog Nuklir seperti Iran

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 13:08 WIB
Korut mengembangkan senjata nuklir dan sama-sama dihujani sanksi dan embargo seperti Iran, namun enggan berdialog dengan Barat.
Korut mengembangkan senjata nuklir dan sama-sama dihujani sanksi dan embargo seperti Iran, namun enggan berdialog dengan Barat. (Dok. Reuters TV)
Pyongyang, CNN Indonesia -- Korea Utara mengaku tidak tertarik melakukan perundingan nuklir seperti yang dilakukan oleh Iran dengan negara-negara Barat. Padahal, Korut sama-sama dihujani sanksi dan embargo akibat nuklir sama seperti Iran.

Diberitakan CNN yang mengutip kantor berita Korut KCNA mengatakan bahwa situasi yang dialami Iran dan Korut berbeda. Korut, kata dia, adalah "negara pemilik senjata nuklir, sesuai dengan nama dan kenyataan" berbeda dengan Iran yang membantah mengembangkan bom atom.

"DPRK sama sekali tidak tertarik berdialog mendiskusikan cara untuk membekukan atau melucuti nuklir," kata juru bicara Korut, menggunakan kata DPRK merujuk pada nama panjang negara itu, Republik Rakyat Demokrasi Korea.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, nuklir adalah alat untuk mempertahankan diri yang utama bagi Korut.

"Nuklir bukanlah mainan yang bisa diletakkan di meja perundingan, karena sangat penting untuk melindungi kedaulatan dan hak-hak vital kami dari ancaman nuklir Amerika dan kebijakan merugikan mereka yang telah berlangsung lebih dari setengah abad," ujar juru bicara Korut lagi.

Perundingan antara Iran dan Barat telah menghasilkan kesepakatan. Iran akan mengurangi fasilitas nuklir mereka sementara Barat berjanji menghapuskan sanksi dan embargo. Sebelumnya Iran telah membantah nuklir mereka akan dibuat senjata.

Program nuklir Korut jauh lebih maju dibanding Iran. Pemerintah Pyongyang telah melakukan tiga kali pengujian senjata nuklir di bawah tanah dan para ahli meyakini Korut telah memiliki senjata nuklir dalam bentuk tertentu.

Salah satu juru runding AS untuk nuklir Iran, Wendy Sherman, pekan lalu berharap kesepakatan yang sama bisa dilakukan untuk Korut. Menurut dia, dengan perundingan Korut bisa keluar dari isolasi dan sanksi serta menjadi bagian dari komunitas dunia dengan damai.

Perundingan program nuklir Korut mandek pada tahun 2008. Rezim Kim Jong Un tetap melakukan pengembangan dan pengujian nuklir, membuat negara itu kian dihujani sanksi ekonomi.

AS memberikan syarat dilanjutkannya kembali perundingan itu, yaitu komitmen dari Korut untuk denuklirisasi.

"Sejauh ini, mereka sama sekali tidak memperlihatkan niat untuk melanjutkan proses itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, pekan lalu. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER