Ankara, CNN Indonesia -- Sejumlah layanan komunikasi internet di Turki memblokir akses terhadap Twitter pada Rabu (22/7). Pemblokiran dilakukan untuk mencegah distribusi gambar peristiwa bom bunuh diri yang terjadi dua hari lalu.
Dikutip dari Reuters, seorang pejabat pemerintah Turki membenarkan pemblokiran ini, namun ia mengaku bahwa TBK, selaku otoritas yang berwenang mengatur teknologi dan komunikasi, tidak terlibat dalam kebijakan pemblokiran.
Saat ini, otoritas Turki berencana akan membuka kembali akses terhadap Twitter dalam waktu dekat setelah situs mikro blog tersebut menghapus gambar-gambar yang berkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Suruc.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, serangan bom yang terjadi di sebuah taman budaya Amara, Suruc, telah menewaskan 32 orang yang mayoritas adalah mahasiswa. Mereka diketahui berkumpul di taman untuk menyatakan sikap dan berencana membantu pembangunan kembali kota Kobani di Suriah.
Kelompok militan radikal ISIS mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa bom bunuh diri ini. Menurut saksi mata, pelaku bom bunuh diri diduga adalah seorang perempuan berusia 18 tahun, sementara menurut pemberitaan media lokal adalah seorang pria.
Dalam konferensi pers di Provinsi Sanliurfa, perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa saat ini otoritas Turki sedang mengidentifikasi terduga pelaku bom bunuh diri.
Ia juga mengaku akan memperketat sistem keamanan, terutama di perbatasan, yang dianggap dapat mengancam stabilitas negara.
(den)