China Kembalikan Paspor Artis Pengkritik Pemerintah

Ranny Utami/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 18:21 WIB
Ai Weiwei merupakan artis yang kerap menyuarakan kebebasan berpendapat di China. Pada 2011, ia sempat ditahan lantaran memberikan kritik kepada pemerintah.
Ai Weiwei merupakan artis terkenal yang kerap menyuarakan kebebasan berpendapat di China dan seringkali mengkritik pemerintahan Negeri Tirai Bambu ini. (Dok. Ai Weiwei via Instagram (@aiww))
Beijing, CNN Indonesia -- Ai Weiwei, terkenal sebagai seorang artis yang bersuara paling keras dalam kritik terhadap kebebasan berpendapat di China. Selama empat tahun lebih paspor milik Ai ditahan oleh otoritas setempat, kini Beijing mengembalikan paspor tersebut ke tangan Ai, seperti diberitakan Reuters, Rabu (22/7).

Pria berusia 58 tahun ini mengatakan bahwa polisi dari Biro Keluar-Masuk yang kerap menerbitkan paspor bagi warga China memanggil dirinya pada Rabu pagi. Ai diminta datang ke kantor tersebut untuk mengambil paspor yang selama ini ditahan.

"Saya tidak terkejut karena dalam kenyataannya mereka mengatakan akan mengembalikan paspor saya bertahun-tahun yang akan datang," ujar Ai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka tidak pernah mengatakan mereka akan mengembalikannya kepada saya, kecuali seperti saat ini setelah empat tahun," lanjutnya.

Kementerian Keamanan Publik, yang membawahi Biro Imigrasi, belum bisa dimintai komentar terkait kejadian ini.

Pendukung Ai di negara-negara Barat telah melayangkan permintaan terhadap pemerintahnya untuk melobi China agar mengembalikan paspor artis tersebut.

Sebenarnya, Ai bisa pergi ke luar China asal memiliki visa dari negara tujuan.

Namun, akibat paspornya ditahan, Ai tidak bisa lagi berpergian ke luar negeri, seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris, untuk menghadiri undangan seminar atau pameran.

Pada 2011, Ai ditahan tanpa tuduhan jelas oleh aparat keamanan China. Ia ditahan di sel isolasi sehingga memicu kecaman internasional.

Dalam sidang pengadilan, Ai juga didenda sebesar US$2,4 juta atas dugaan kasus penggelapan pajak. Menurut Ai, tuduhan ini adalah rekayasa dan diberikan pada dirinya sebagai pembalasan atas kritik yang ia buat terhadap pemerintah China.

Pada November 2013, Ai mulai memprotes pelarangan ke luar negeri dirinya dengan menempatkan bunga-bunga di dalam keranjang sepeda yang ada di studionya di Beijing dan di rumah.

Melalui Twitter, ia mengatakan bahwa ia akan melakukan apapun setiap hari hingga memperoleh hak bepergiannya kembali.

Pada Rabu ini, terhitung sudah 600 hari ia dilarang pergi ke luar negeri karena tidak memegang paspor.

Polisi pun tidak memberikan rincian syarat atau peringatan tertentu kepada Ai saat mengembalikan paspor dan hal ini membuat dirinya sangat lega.

Hingga kini, Ai belum mengetahui alasan pengembalian paspor miliknya oleh otoritas China. Ia hanya mengartikan bahwa tidak ada lagi masalah sekarang.

Ai mengaku pengawasan pemerintah terhadapnya kini mulai mereda dan ia yakin bahwa pihak berwenang akan memperbolehkan ia pulang, jika ia pergi ke luar negeri.

"Sekarang, biarkan saya pergi ke luar negeri. Saya yakin, mereka akan membiarkan saya pulang ke rumah," ujarnya. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER