Myanmar Vonis Seumur Hidup 153 Penebang Liar Asal China

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2015 16:47 WIB
Keputusan Myanmar memvonis seumur hidup ratusan penebang liar asal China menuai protes dari pemerintahan Beijing yang meminta mereka dibebaskan.
Keputusan Myanmar memvonis seumur hidup ratusan penebang liar asal China menuai protes dari pemerintahan Beijing yang meminta mereka dibebaskan. (Reuters/Stringer)
Naypyidaw, CNN Indonesia -- Pengadilan Myanmar menjatuhi vonis seumur hidup untuk 153 penebang liar asal China. Vonis ini sontak menuai protes melalui nota diplomatik yang disampaikan Beijing.

Diberitakan Reuters, Kamis (23/7), ratusan orang itu terbukti bersalah melakukan penebangan ilegal di hutan perbatasan Kachin dekat China. Mereka tertangkap Januari lalu dan baru divonis pekan ini.

Menurut ahli hukum Myanmar, vonis seumur hidup di negara itu bisa berarti penjara 20 tahun. Dua orang dari tersangka yang berumur di bawah 18 tahun diringankan hukumannya menjadi 10 tahun penjara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah China langsung melakukan lobi politik pada Myanmar melalui berbagai lapisan di pemerintahan sejak penahanan dilakukan pada Januari namun tidak berbuah hasil.

Media China, Global Times, menuliskan bahwa hukuman itu terlalu berat dan pemerintah Beijing harus turun tangan membebaskan mereka. Menurut media ini, vonis tersebut dijatuhkan atas desakan opini publik Myanmar, bukan berdasarkan hukum.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mendesak Myanmar mengadili para tersangka "sesuai hukum, masuk akal dan bisa dibenarkan, serta mengembalikan mereka ke China."

Namun pemerintah Myanmar bergeming dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan turut campur dalam proses hukum.

"Ketika warga kami melanggar hukum di negara lain, mereka menghadapi hukuman di yang sesuai di negara itu. Kami tidak akan menggunakan diplomasi untuk ikut campur. Saya kira China akan mengerti," kata juru bicara pemerintah Myanmar Ye Htut. (den/den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER