Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran adalah ancaman besar bagi Eropa, serta menuduh kelompok Hizbullah yang berhubungan dekat dengan Iran mengoperasikan banyak sel di Eropa.
Bulan lalu, seorang anggota dari kelompok militan Syiah Libanon itu dipenjara di Siprus karena telah merencanakan beberapa serangan terhadap orang Israel di pulau Mediterania tersebut.
Netanyahu, pada sebuah kunjungan resminya ke Nicosia, Siprus, Selasa (28/7), mengatakan bahwa Iran dan Hizbullah mengorganisir jaringan teroris tersebar di 30 negara dalam lima benua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Iran dan enam negara kuat dunia menandatangani kesepakatan nuklir yang kontroversial. Kesepakatan ini dikritik Netanyahu sebagai hal menakjubkan yang merupakan kesalahan bersejarah.
Ia juga menambahkan bahwa Israel dan Siprus menghadapi bahaya ganda dari Iran dan serangan kelompok ekstrimis ISIS yang menguasai sebagian besar Irak dan Suriah.
"ISIS sangat jelas telah membahayakan masyarakat Eropa, Barat, Afrika dan seluruh dunia," kata Netanyahu.
"Ini adalah dua bahaya besar. Ini terlihat dari banyaknya senjata dalam serangan, tapi yang paling penting adalah bahaya yang dialami Israel dan Siprus, yakni terorisme yang muncul dari area-area tersebut," tambah PM Israel, dikutip dari Al Arabiya.
Bulan lalu, pengadilan Siprus memenjarakan seorang pria campuran Libanon-Kanda selama enam tahun setelah ia mengaku bersalah atas dakwaan teror yang terkait dengan 8,2 ton materi pembuat bom yang ditemukan di rumahnya.
Pihak otoritas mengatakan, pria tersebut adalah anggota Hizbullah dan telah membantu kelompok tersebut merencanakan serangan teroris melawan "kepentingan Israel di Siprus.”
Siprus tidak dikenal dengan aktivitas kelompok militannya, meskipun mereka mempunyai kedekatan dengan Timur Tengah.
Namun pada 2013, pengadilan Siprus memenjarakan seorang pria Swedia berdarah Libanon selama empat tahun penjara, setelah ia mengaku sebagai anggota Hizbullah dan terbukti merencanakan serangan terhadap warga Israel di Siprus.
Pada 1988, Kedutaan Besar Israel di Siprus di bom, menewaskan setidaknya tiga orang.
Israel telah berulang kali mengkritisi kesepakatan nuklir Iran, dan menegaskan tidak akan menghormati kesepakatan Tehran dengan Barat.
Presiden Siprus, Nicos Anastasiades, mengatakan ia dan Netanyahu telah mendiskusikan kesepakatan tersebut, berharap bahwa kesepakatan itu akan membawa stabilitas serta membantu mengatasi masalah keamanan negara Israel.
Menurut Anastasiades, pembicaraan pada Selasa difokuskan pada masalah keamanan, pertahanan dan eskplorasi cadangan minyak serta gas di timur Mediterania.
Lahan Aphrodite, yang ditemukan di lepas pantai tenggara Siprus pada 2011, diperkirakan mengandung antara 102 triliun sampai 170 triliun meter kubik gas.
Israel juga menemukan cadangan besar di garis pantainya dan kedua negara akan bekerjasama dalam isu-isu energi.
(stu)