Ramos Horta: Misi PBB Saja Tak Bisa Ciptakan Perdamaian

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 17:16 WIB
Peraih nobel perdamaian tahun 1996, Jose Ramos Horta memaparkan bahwa perdamaian dunia tidak akan tercipta tanpa niat baik dari para pemimpin negara.
Peraih nobel perdamaian tahun 1996, Jose Ramos Horta memaparkan bahwa perdamaian dunia tidak akan tercipta tanpa niat baik dari para pemimpin negara. (CNN Indonesia/Teguh Yuniswan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peraih nobel perdamaian tahun 1996, Jose Ramos Horta memaparkan bahwa perdamaian dunia tidak akan tercipta tanpa niat baik dari para pemimpin negara, khususnya mereka yang negaranya tengah berkonflik. Bantuan PBB, menurut dia, tak bisa dijadikan satu-satunya upaya menuju perdamaian.

Mantan perdana menteri dan presiden Timor Leste ini menyatakan perdamaian dunia seharusnya dicapai melalui upaya pencegahan konflik, mediasi, dan solusi politik di sejumlah negara, sebelum pertumpahan darah terjadi.

"Perdamaian dunia akan tercipta ketika seluruh pemimpin negara di masing-masing region menyadari bahwa mereka harus dapat menjembatani perbedaan dalam cara yang damai," kata Ramos kepada CNN Indonesia, Selasa (28/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramos menilai upaya penciptaan perdamaian melalui misi perdamaian PBB merupakan salah satu upaya untuk membantu menciptakan perdamaian dunia, namun tak dapat dijadikan satu-satunya upaya.

"Jangan berharap kita dapat menciptakan perdamaian dunia hanya karena kita telah meningkatkan jumlah petugas, helikopter, atau perlengkapan lainnya," tutur Ramos.

Ramos, yang juga merupakan utusan khusus Sekjen PBB untuk Guinea Bissau sejak 2013, menyebutkan konflik di Suriah misalnya, hanya akan dapat berakhir jika Presiden Suriah Bashar al-Assad dan berbagai kelompok pemberontak duduk bersama.

"Sebanyak 300 ribu orang tewas, banyak anak kehilangan orang tua, jutaan orang mengungsi. Siapa yang patut disalahkan? Pemimpin Suriah dan berbagai pemimpin oposisi. Mereka harus duduk bersama untuk menghentikan kekerasan," kata Ramos. 

Ramos juga menyinggung negara tetangga memiliki peran penting dalam penyelesaian konflik di sebuah negara. Dalam konflik Suriah misalnya, Turki, Arab Saudi dan Qatar seharusnya dapat memainkan peran penting dalam penghentian kekerasan.

"Mereka dapat berkontribusi untuk menghentikan peperangan. Namun hingga saat ini, mereka tidak melakukan apapun," tutur Ramos. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER