Jakarta, CNN Indonesia -- Kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Singapura menimbulkan sejumlah komentar negatif dari warga Indonesia, terutama dari pengguna media sosial. Pasalnya, dalam pertemuan Jokowi dan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam, hanya ada bendera Negara dan bendera Kepresidenan Singapura yang melatarbelakangi kedua kepala negara tersebut.
Dalam media sosial Twitter, sejumlah pengguna yang merupakan WNI menyatakan kekecewannya terhadap sikap pemerintah Singapura. Mereka menilai Singapura tidak menghormati Jokowi selaku presiden dalam sebuah pertemuan resmi.
"Kasus bendera di Singapura. Itu Indonesia tak dianggap atau Jokowi yang tak dianggap," ujar Prijanto Rabbani dalam akun @PrijantoRabbani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri RI, ketiadaan bendera Indonesia dalam pertemuan Jokowi dan Tony Tan bukan suatu perkara lantaran telah sesuai dengan aturan protokol kepresidenan Singapura.
"Singapura tidak menggunakan bendera Negara tamu untuk semua pertemuan dengan Presiden Singapura di Singapura. Bendera yang digunakan adalah bendera Negara dan bendera Kepresidenan Singapura," bunyi keterangan tertulis Kemlu RI, Rabu (29/7).
Hasil penelusuran CNN Indonesia menunjukan bahwa Presiden Singapura memang tidak pernah memasang bendera negara tamu saat mengadakan pertemuan atau
courtesy call dengan negara lain. Baik itu saat pertemuan Tony Tan dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada 9 Desember, atau dengan Presiden Myanmar U Thein Sein pada 1 Februari, atau juga pada pertemuan Tony Tan dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada 28 Juni.
Seluruh pertemuan Tony Tan dengan kepala pemerintahan atau pejabat tinggi negara lain di Singapura selalu dilatarbelakangi oleh bendera Negara dan bendera Kepresidenan Singapura.
 Pertemuan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada 29 Juni 2015. (Suhaimi Abdullah/Getty Images) |
 Pertemuan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada 9 Desember 2014. (Suhaimi Abdullah/Getty Images) |
 Pertemuan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dengan Pangeran Inggris William pada 11 September 2012. (Arthur Edwards - WPA Pool/Getty Images) |
 Pertemuan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron pada 29 Juli 2015. (Reuters/Joseph Nair) |
Di dalam pertemuan
joint statement Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, tampak bendera Indonesia yang berdampingan dengan bendera Singapura melatarbelakangi kedua kepala pemerintahan ini. Begitupula saat penandatanganan MoU kerja sama antara Indonesia dan Singapura.
(stu)