Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggis David Cameron mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintahannya untuk membahas apa yang akan mereka lakukan guna menghentikan arus imigran ilegal yang mencoba masuk Inggris lewat Terowongan Channel dari Perancis.
Awal minggu ini, lebih dari 2.000 imigran ilegal--kebanyakan berasal dari Afrika dan Timur Tengah--melakukan aksi berbahaya dengan masuk lewat terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan kedua negara. Peristiwa ini diberitakan luas dan menjadi berita utama di banyak media, disusul desakan pada Cameron untuk bertindak.
“Kami akan mengambil tindakan. Dimulai dengan membantu Perancis di sisi perbatasan mereka, kami akan meletakkan lebih banyak pagar, lebih banyak sumber, anjing pelacak, dan bantuan lain yang kami bisa,” kata Cameron, Jumat (31/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Cameron terpilih kembali menjadi PM Inggris pada Mei, ia berjanji untuk mengurangi imigran yang datang ke Inggris hingga mencapai angka puluhan ribu, janji yang gagal ia tepati pada periode pertama jabatannya. Dalam kurun waktu itu, terdapat 300 ribu imigran yang datang setiap tahun ke Inggris.
Imigran berusaha masuk ke Inggris dan menunggu di Calais, Perancis. Menurut Eurotunnel, perusahaan yang mengoperasikan kereta barang dan penumpang melaluai Terorongan Channel, jumlah imigran ini meningkat tajam dari 600an orang menjadi 5.000 orang.
Eurotunnel juga mengatakan, para imigran sekarang sudah lebih terorganisir, mereka memanfaatkan malam hari untuk mencoba menerobos terowongan Channel dalam jumlah besar.
Bahkan, Eurotunnel sendiri terkadang terpaksa menghentikan layanannya karena aktivitas para imigran di terowongan.
(stu)