Calais, CNN Indonesia -- Lebih dari 2.000 imigran ilegal melakukan aksi berbahaya dengan mencoba memasuki Inggris dari Perancis melalui Channel Tunnel, terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan dua negara.
Diberitakan Reuters, Selasa (28/7), ini adalah penyusupan terbesar dalam semalam dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya aksi semacam ini memakan korban jiwa.
Menurut petugas Perancis, enam imigran terluka saat mencoba menumpang kendaraan yang menyusuri terowongan itu dari Calais pada malam hari antara Senin dan Selasa lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 2.100 orang masuk ke terowongan pada malam hari, 1.900 di antaranya langsung terdorong keluar dan 200 ditahan," kata petugas.
Perancis sejak awal Juli memang tengah kebanjiran imigran yang mencapai sekitar 5.000 orang, kebanyakan berasal dari Ethiopia, Eritrea, Sudan dan Afghanistan, yang berkemah di Calais dan mencoba masuk ke Channel Tunnel.
Di antara mereka coba melewati terowongan yang juga menjadi jalan mobil itu dengan menumpang truk. Beberapa di antara imigran juga mencoba jalur laut dengan menumpang kapal.
Di laman Twitter, Operator terowongan tersebut, Eurotunnel mengatakan bahwa insiden itu menyebabkan keterlambatan perjalanan kereta.
Sebanyak delapan orang imigran tewas musim panas tahun ini setelah mencoba mencapai Inggris melalui Channel Tunnel. Pekan lalu, mayat seorang imigran ditemukan di atas kereta Eurotunnel di stasiun Folkestone, Inggris, menyebabkan keterlambatan jadwal.
Channel Tunnel adalah terowongan bawah laut di Selat Dover sepanjang 50,5 kilometer yang menghubungkan Kent di Inggris dengan Calais di Perancis.
(den)