Cegah Imigran, Hungaria Bangun Pembatas Ratusan Kilometer

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 02:23 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel sempat mengkritik kalau rencana pembangunan pagar pembatas tersebut kurang masuk akal.
Ilustrasi imigran. (REUTERS/Royal Cayman Islands Police Service/Handout via Reuters)
Budapest, CNN Indonesia -- Pemerintah Hungaria mulai membangun pagar yang berbatasan langsung dengan Serbia dengan maksud agar tidak ada lagi imigran ilegal yang masuk dari selatan Hungaria, seperti yang dilansir oleh Reuters pada Senin (13/7).

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel sempat mengkritik kalau rencana pembangunan pagar pembatas tersebut kurang masuk akal.

Ribuan imigran ilegal yang sebagian besar berasal dari Timur Tengah dan Afrika, kerap kali menggunakan rute Balkan untuk menuju daratan Eropa. Mereka melewati Yunani, Macedonia dan Serbia untuk menuju zona Schengen, area  bebas visa di Hungaria demi menuju Uni Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pagar pembatas yang dibuat pemerintah Hungaria memiliki tinggi 4 meter dan panjang 175 kilometer, mulai dari daerah Morahalom--kota yang berjarak 180 kilometer dari ibu kota Hungaria, Budapest, seperti yang dilansir oleh stasiun televisi M1.

Hingga tahun ini, ada sekitar 70.000 imigran yang keberadaannya tercatat oleh pemerintah Hungaria. Angka tersebut cukup tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya berjumlah 43.000 imigran.

Setelah sampai di Hungaria, banyak dari imigran yang tidak menetap, melainkan melanjutkan perjalanan ke negara-negara kaya di Eropa. Namun tetap saja Hungaria kerepotan, karena banyak pemerintahan negara-negara tersebut yang memulangkan para imigran ilegal ke Hungaria.

Kondisi tersebut tentu saja memusingkan pemerintah Hungaria, yang hampir berkonflik dengan pemerintah Vienna pada bulan lalu.

Tidak hanya antar pemerintah negara yang bertegangan. Dalam waktu yang sama, para imigran yang ditempatkan penampungan di kota Debrecen juga berkelahi dengan pemerintah Hungaria.

Aksi saling lempar batu tersebut diperparah dengan tindakan pihak kepolisian yang melepaskan gas air mata.

Selama ini pihak Perserikatan Bangsa Bangsa dan Komite Eropa telah mengkritik kebijakan hukum Hungaria bagi pencari suaka, karena dikhawatirkan akan mencederai hak asasi dan mengorbankan keselamatan para pencari suaka.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER