Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang hakim Meksiko menangguhkan sementara perintah ekstradisi untuk buronan narkoba paling populer di dunia, Joaquin “El Chapo” Guzman ke Amerika Serikat, pada Jumat (31/7). Padahal, sehari sebelumnya, kantor jaksa agung federal Meksiko telah menyetujui ekstradisi tersenut.
Hakim tersebut tidak merilis alasan penundaan ekstradisi.
Guzman, seorang pengedar narkoba yang paling terkenal di dunia, membobol penjara dengan keamanan maksimum awal bulan ini, lari lewat sebuah terowongan yang dibangun tepat di bawah selnya menuju sebuah bangunan yang terbengkalai, berjarak 1,6 km dari penjara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amerika Serikat sebelumnya telah meminta Guzman diekstradisi pada 25 Juni, hanya beberapa minggu sebelum ia melarikan diri, namun para pejabat Meksiko mengatakan pada Januari bahwa Guzman tidak akan diserahkan karena ia pertama kali harus dipenjara di negara asalnya.
Guzman dicari oleh pihak berwenang AS atas berbagai tuduhan kriminal termasuk penyelundupan kokain dan pencucian uang.
Kaburnya Guzman pada bulan ini menjadi berita utama di banyak media internasional, terutama mengingat ini adalah kali kedua Guzman mengadali pihak berwenang Meksiko.
“El Chapo” yang berarti “Si Pendek”, pernah kabur dari penjara pada 2001, waktu itu lewat kereta penatu. Ia baru berhasil ditangkap 13 tahun kemudian, pada 2014, di sebuah resor tepi pantau di negara bagian Sinaloa, Meksiko.
Pengacara yang mewakili Guzman sudah berusaha untuk membatalkan perintah ekstradisi tersebut, yang hanya bisa dieksekusi jika Guzman tertangkap kembali.
Putusan atas permohonan pengacara Guzman dijadwalkan pada 26 Agustus mendatang.
[Gambas:Video CNN] (stu)