Malaysia Minta Pencarian Puing Pesawat di Reunion Diperluas

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Senin, 03 Agu 2015 07:37 WIB
Malaysia meminta perluasan pencarian puing pesawat di Pulau Reunion setelah puing dari pesawat jenis Boeing 777 ditemukan pekan lalu.
Malaysia meminta perluasan pencarian puing pesawat di Pulau Reunion setelah puing dari pesawat jenis boeing 777 ditemukan pekan lalu. (Reuters/Zinfos974/Prisca Bigot)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia meminta pihak berwenang di sekitar Pulau Reunion untuk membantu dan memperluas pencarian puing pesawat, setelah puing flaperon Boeing 777 ditemukan di pesisir pulau tersebut pekan lalu.

Penemuan puing boeing 777 tersebut memantik harapan baru untuk memecahkan misteri hilangnya pesawat jenis Boeing 777 milik Malaysian Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang tahun lalu.

Menteri Transportasi Malaysia. Liow Tiong Lai, menyatakan pada Ahad (2/8) bahwa puing yang dinyatakan sebagai flaperon pesawat jenis Boeing 777 kini tengah diteliti lebih lanjut Toulouse, Perancis, untuk memastikan apakah puing tersebut bagian dari pesawat MH370, yang hilang sejak 8 Maret 2014

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepastian bahwa puing tersebut berasal dari pesawat Boeing 777 memberikan harapan baru dalam pencarian pesawat nahas yang membawa 239 penumpang dan awak pesawat tersebut. Pasalnya, tidak ada pesawat jenis boeing 777 yang mengalami kecelakaan di laut belakangan ini, kecuali pesawat MH370.

Liow mendesak pihak berwenang di wilayah dekat Réunion "untuk melakukan analisis yang lebih substantif jika ditemukan puing lainnya di sekitar wilayah tersebut yang dapat memberikan kami petunjuk lebih tentang pesawat yang hilang."

"Saya mendesak semua pihak untuk memungkinan proses penyidikan yang penting ini dapat berjalan. Saya tegaskan, (penyelidikan) ini demi keluarga terdekat dari penumpang dan awak MH370 yang cemas menunggu berita dan menderita dari waktu ke waktu. Kami akan membuat pengumuman setelah proses verifikasi selesai," kata Liow, dikutip dari The Guardian.

Sementara, Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Abdul Aziz Kaprawi, memaparkan bahwa puing flaperon Boeing 777 tersebut bisa saja menjadi "bukti yang meyakinkan bahwa MH370 jatuh di Samudera Hindia."

Meski demikian, pakar lainnya memperingatkan bahwa bahkan jika benar puing tersebut berasal dari pesawat MH370, puing tersebut belum tentu dapat mengungkapkan di mana pesawat tersebut jatuh atau di mana sejumlah puing lainnya mungkin tercecer.

Puing flaperon Boeing 777 ditemukan pekan lalu di Pulau Reunion, 5.000 kilometer dari tempat diduga jatuhnya pesawat MH370, diangkut dengan pesawat Air France dikirimkan ke laboratorium militer yang khusus meneliti soal puing pesawat di kota Toulouse.

Puing ini akan dianalisis di laboratorium dikelola oleh 600 ahli, dan dioperasikan oleh Kementerian Pertahanan Perancis. Meski demikian, para penyidik Perancis diperkirakan akan memulai meneliti puing tersebut pada Rabu (5/8), dihadiri oleh para penyidik asal Malaysia.

Dikutip dari The Independent, pemerintah Malaysia juga telah mengirimkan tim ke Toulouse dan Pulau Reunion untuk membantu pencarian dan penelitian puing pesawat.

Pada Ahad, sejumlah puing ditemukan oleh warga setempat yang diyakini sebagai bagian dari pintu pesawat memantik harapan baru untuk memecahkan misteri pesawat MH370. Namun, penyidik dengan cepat menyatakan bahwa puing tersebut berasal dari sebuah tangga domestik, dan bukan bagian dari sebuah pesawat.

Pencarian puing oleh kepolisian di pulau tersebut pada Ahad juga menemukan sepotong logam hancur yang bertuliskan dua huruf China dan melekat pada sebuah pegangan berlapis kulit. Netizen asal China menduga puing tersebut merupakan sebuah teko.

Sebelumnya, sebuah koper dan sebuah botol deterjen cair yang diproduksi di Jakarta, Indonesia ditemukan di dekat lokasi penemuan puing pesawat yang diduga kuat milik Boeing 777. Koper tersebut akan dikirim ke unit polisi di luar Paris yang mengkhususkan diri dalam tes DNA. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER